Rabu 20 Mar 2013 16:57 WIB

Pemprov DKI Jakarta Kaji Ulang Biaya Operasional Pendidikan

Rep: ratna tejomurti/ Red: Taufik Rachman
Calon Wakil Gubernur DKI Jakarta, Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok (kanan), bersama istrinya Veronica (kiri) menunjukkan jari mereka yang telah diberi tanda tinta usai memberikan hak suaranya di Tempat Pemungutan Suara (TPS) 059 Kelurahan Pluit, Penjaringa
Foto: Antara/Zabur Karuru
Calon Wakil Gubernur DKI Jakarta, Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok (kanan), bersama istrinya Veronica (kiri) menunjukkan jari mereka yang telah diberi tanda tinta usai memberikan hak suaranya di Tempat Pemungutan Suara (TPS) 059 Kelurahan Pluit, Penjaringa

REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA---- Pemprov akan mengalihkan Biaya Operasioanal Pendidikan (BOP) di seluruh sekolah DKI Jakarta. Sebelum tahun ajaran baru diharapkan dapat selesai prosesnya.

Menurut Wakil Gubernur DKI Jakarta Basuki T Purnama kajian terhadap BOP masih dilakukan. Pengkajian dilakukan dengan menghitung siswa negeri dalam kategori mampu. Dia mempertanyakan sekolah negeri digratiskan.

Padahal 90 persen siswa yang bersekolah di swasta adalah siswa tidak mampu. Secara teknis nantinya dapat dilakukan pengalihannya sesuai jumlah KJP yang diterima siswa.

"Ada sekolah yang mendapatkan secara penuh, ada yang hanya dapat 10 persen bahkan ada yang nol," ujarnya Rabu (20/3). Meskipun dilihat sekolahnya, hitungan tetap berdasarkan tingkat ekonomi siswa.

Untuk menghitung pengalihan tersebut dihitung sesuai kebutuhan murid. Namun untuk sekolah mewah BOP akan ditarik seluruhnya.

Pemberian BOP dianggap Ahok tidak adil. "Siswa mampu dan tidak mampu sama-sama mendapatkan biaya gratis," ujarnya.

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement