Selasa 26 Mar 2013 13:41 WIB

Tuntut Kepala Sekolah Mundur Siswa SMAN 9 Bekasi Unjuk Rasa

Rep: dessy saputri/ Red: Taufik Rachman

REPUBLIKA.CO.ID,MUSTIKAJAYA -- Puluhan siswa SMA Negeri 9 Bekasi di Jalan Raya Legenda Mustikajaya, Bekasi, berunjuk rasa menuntut Kepala Sekolah mundur. Pasalnya, Kepala Sekolah SMAN 9 Bekasi, Sarmani Abbas, dinilai telah melakukan pungutan liar.

Aksi unjuk rasa tersebut dilakukan sejak pukul 09.30 WIB hingga 10.00 WIB. Siswa yang tidak mau disebutkan namanya, mengatakan mereka diminta untuk mengikuti program sekolah yakni Media Pembelajaran Online dengan membayar Rp 600 ribu tiap siswa. Selain itu, SPP sekolah juga dinaikkan dari Rp 150 ribu menjadi Rp 200 ribu.

Menanggapi hal tersebut, Samsyudin, kepala Urusan Tata Usaha, membantah adanya aksi unjuk rasa yang dilakukan oleh para siswa. "Saya dari tadi di sekolah. Nggak ada mogok belajar. Mereka tetap belajar," katanya ketika ditemui di SMAN 9 Bekasi, Selasa (26/3).

Samsyudin mengakui adanya kenaikan pembayaran SPP sekolah dari Rp 150 ribu menjadi Rp 200 ribu. "Iya memang naik, tapi itu keputusan dari Kepala Sekolah. Kami tidak tahu yang Rp 50 ribu itu untuk apa. Tapi yang sesuai dengan SK itu ya Rp 150 ribu," katanya.

Selain itu, ia juga mengaku terdapat program Media Pembelajaran Online sejak Juli 2012 dengan memungut biaya sebesar Rp 600 ribu tiap siswa. Namun, program tersebut bukanlah program wajib yang harus diikuti para siswa.

Sementara itu, ia mengaku tidak mengetahui apakah program tersebut masih berjalan atau tidak. Program Media Pembelajaran Online tersebut diikuti oleh siswa kelas 1,2, dan 3. Namun hanya sekitar 1.000 siswa dari 1400 siswa SMAN 9 yang mengikuti.

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement