REPUBLIKA.CO.ID, BOGOR -- Kepala Pusat Pembinaan dan Pengembangan Bahasa, Badan Bahasa Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan menyebutkan minat pembelajaran bahasa Indonesia di luar negeri sangat tinggi.
"Di beberapa negara saat ini minat pembelajaran bahasa Indonesia sangat tinggi, seperti di Korea, Jepang dan Cina," kata Yeyen Maryani saat menghadari acara Deklarasi Prosa Liris yang diselenggarakan oleh Griya Sastra Budaya Obor (GSBO) di Cibinong, Kabupaten Bogor, Jawa Barat, Rabu (12/6).
Yeyen mengatakan, terkecuali di Austalia yang saat ini mengalami penurunan minat pembelajaran bahasa Indonesia, justru di beberapa negara lain mengalami kenaikan.
Dikatakannya, tingginya minat masyarakat luar negeri belajar bahasa Indonesia kondisi tersebut sangat mendukung upaya menjadikan Bahasa Indonesia sebagai bahasa internasional.
Badan Bahasa Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan tengah mengupayakan menjadi bahasa Indonesia sebagai bahasa internasional melalui beberapa kegiatan diantaranya penyelenggaraan pelajaran bahasa Indonesia di luar negeri. "Mulai dari pembelajaran formal di universitas-universitas luar negeri, maupun KBRI dan atase tertentu," katanya.
Upaya untuk mengadakan pembelajaran bahasa Indonesia di luar negeri dengan mengirimkan tenaga pengajar ke universitas yang memilik bidang studi bahasa Indonesia di luar negeri.
"Kami juga melakukan pengiriman buku-buku pembelajaran bahasa Indonesia sebagai pendukung, serta lomba-lomba pidato untuk orang asing," katanya.