REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kontingen Indonesia di ajang Worldskills Competition (WSC) tingkat Sekolah Menengah Kejuruan yang diselenggarakan di Leipzig, Jerman, menduduki peringkat sebelas dari 64 negara peserta lainnya.
"Ini adalah satu prestasi sekaligus pembuktian bahwa sistem pendidikan SMK Indonesia bisa menyamai sistem terbaik di luar negeri," kata Sekretaris Direktorat Jenderal Pendidikan Menengah Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Mustaghfirin Amin dalam penyambutan peserta WSC di Bandar Udara Internasional Soekarno Hatta, Selasa (9/7) malam.
Indonesia memberangkatkan 32 siswa SMK dari seluruh Indonesia untuk mengikuti kompetisi tersebut.
Prestasi Indonesia yang menduduki peringkat 11 dalam WSC adalah berkat keberhasilan para siswa SMK yang meraih satu medali emas, satu medali perak serta delapan Medallion of Excellence.
"Ini adalah era baru bagi industri di Indonesia. Bukan hanya sekadar ketangguhan dalam menguasai teknologi," kata Mustaghfirin.
Mustaghfirin menambahkan bahwa selain tangguh dibutuhkan pula kesiapan, daya tahan, serta kemampuan untuk menyamakan diri dengan teknisi dari negara-negara industri lainnya.
Medali emas yang diperoleh kontingen Indonesia diraih oleh Ganjar Satrio, siswa SMKN 3 Kasihan-Bantul, Yogyakarta yang merupakan peserta WSC bidang Graphic Design Technology. Ganjar berhasil mengungguli 24 negara lainnya.
"Selain Indonesia, Brasil juga mendapatkan medali emas sementara Taipe mendapatkan perunggu. Ini persaingan yang sangat ketat tapi kami berhasil meraih emas dan ini yang pertama kalinya untuk Indonesia di ajang WSC," ungkap Ganjar pada saat penyambutan peserta WSC.