REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA--Sebanyak 6.326 sekolah di Indonesia dinyatakan siap mengimplementasikan Kurikulum 2013 pada tahun ajaran baru 2013-2014 yang dimulai pada 15 Juli.
"Kurikulum ini dimulai memang tidak dilakukan di seluruh satuan sekolah pendidikan, namun secara bertahap dan terbatas," ujar Sekretaris Badan Penelitian dan Pengembangan Kemdikbud, Hendarman, saat peluncuran Kurikulum 2013 di SMA Negeri 68 Jakarta, Senin pagi.
Hendarman memaparkan implementasi pada awal tahun ajaran baru ini menyasar seluruh jenjang sekolah baik SD, SMP, SMA, dan SMK di 295 kabupaten kota di 33 provinsi, namun jenjangnya bertahap untuk pada kelas I SD, kelas IV SD, kelas VII SMP, dan kelas X SMA.
"Selanjutnya pada 2014, penerapannya akan dilakukan pada kelas I dan II SD, kelas IV dan V SD, kelas VII dan VIII SMP, dan kelas X dan XI, namun pada 2015 akan dilaksanakan seluruh jenjang," jelas Hendarman.
Selain bertahap, Kurikulum 2013 juga dilaksanakan terbatas, karena itu hanya 6.326 sekolah dari ratusan ribu sekolah di Indonesia. Dari jumlah itu ada 1.006 sekolah yang telah mengajukan untuk implementasi Kurikulum 2013 secara mandiri.
Hendarman lalu menyatakan bahwa pemerintah memberikan apresiasi daerah dan sekolah yang memilih untuk mengimplementasikan Kurikulum 2013 secara mandiri, karena dianggap telah membantu pemerintah untuk mencapai target dengan lebih cepat.
Terhadap sekolah yang ajukan implementasi Kurikulum 2013 secara mandiri, Kemdikbud tetap memantau dan mengawasi serta memberikan evaluasi terhadap sekolah-sekolah tersebut. "Itulah sebabnya, usulan implementasi mandiri ini memberikan syarat kepada pihak sekolah untuk melapor dan mengajukan terlebih dahulu ke Kemdikbud," katanya.