Rabu 12 Feb 2014 17:32 WIB

Siswa Tata Boga Kudus Wajib Kuasai 30 Ikon Kuliner

Nasi Tumpeng jadi ikon kuliner tradisional Indonesia
Nasi Tumpeng jadi ikon kuliner tradisional Indonesia

REPUBLIKA.CO.ID,KUDUS--Siswa SMK Negeri 1 Kudus, Jawa Tengah, jurusan tata boga diwajibkan bisa menguasai cara membuat aneka kuliner khas Tanah Air yang berjumlah 30 jenis atau dikenal 30 ikon kuliner tradisional di Tanah Air.

"Saat ini, semua siswa jurusan tata boga kelas X dan XI sudah diajarkan cara membuat kuliner tradisional yang ditetapkan menjadi 30 ikon kuliner tradisional di Tanah air," kata Kepala SMK Negeri 1 Kudus, Sudirman, ditemui usai peresmian sekolah Kuliner Dapur Nusantara di SMKN 1 Kudus, di Kudus, Rabu.

Hadir pada acara peresmian tersebut, Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf) Mari Elka Pangestu, Presiden Direktur Djarum Foundation Victor R Hartono, Bupati Kudus Musthofa, pakar kuliner William Wongso, dan Wakil Direktur Utama Bank Negara Indonesia Felia Salim.

Para siswa diajarkan cara membuat makanan khas Tanah Air dari berbagai daerah di Indonesia, katanya, setelah tiga guru SMKN 1 Kudus mengikuti pelatihan membuat 30 jenis masakan tradisional khas Tanah Air di Jakarta.

Biaya pelatihan tersebut, katanya, ditanggung oleh Djarum Foundation Bakti Pendidikan.

Selanjutnya, kata dia, pengalaman guru yang sudah mendapatkan pelatihan tersebut ditularkan kepada siswanya yang masih duduk di kelas X dan kelas XI.

Untuk memantapkan keahlian para siswa memasak 30 jenis masakan tradisional khas Tanah Air terseut, kata dia, perlu banyak praktik sehingga ketika lulus bisa langsung kerja atau membuka usaha.

Dengan dukungan sarana dan prasarana, seperti teaching kitchen dengan standar internasional, ruang kelas memasak dengan cooking theater, dan teaching restaurant sebagai ajang praktik siswa dan siswi dalam menyajikan 30 ikon kuliner tradisional Indonesia, diharapkan menjadi motivasi tersendiri para siswa.

Bantuan program tersebut, berasal dari Bank Negara Indonesia yang bekerja sama dengan Djarum Foundation.SMK Negeri 1 Kudus dijadikan sekolah menengah kejuruan di Indonesia yang mewajibkan anak didiknya untuk sanggup memasak 30 ikon kuliner tradisional Indonesia.

Inisiatif tersebut diterjemahkan melalui pembangunan Sekolah Kuliner Dapur Nusantara BNI atau yang kemudian dikenal sebagai "Kudapan BNI".

"Kami bangga bisa mempersembahkan konsep Kuliner Dapur Nusantara untuk menyukseskan promosi 30 ikon kuliner tradisional Indonesia," ujar Wakil Direktur Utama BNI, Felia Salim.

Ia berharap, "Kudapan BNI" bukan hanya sekedar untuk mempromosikan 30 ikon kuliner tradisional Indonesia, namun juga mempersembahkan kebesaran nama Indonesia.

Sementara itu, pakar jasa boga Indonesia yang telah diakui dunia, William Wongso yang dipilih untuk mendampingi para pendidik kuliner di sekolah kuliner ini mengakui, sudah lama mengenal kuliner Indonesia, tetapi yang selama ini tidak dikenal adalah bagaimana melatih, menciptakan minat dan niat para siswa.

"Bukan untuk menjadi koki secara umum, tetapi sebagai koki spesifik dengan citra bangsa, seperti bagaimana memasak masakan Indonesia yang baik," ujarnya.

Untuk itu, dia mengingatkan, agar tidak terkejut jika suatu saat ketika memikirkan kuliner Indonesia pada level SMK akan tertuju ke Kudus.

Program Director Djarum Foundation, Primadi H. Serad menambahkan, tujuan dari program ini adalah untuk meningkatkan kualitas SMK di Kabupaten Kudus serta membuka kesempatan berkarir yang lebih luas di sektor ekonomi kreatif dalam lingkup domestik maupun internasional.

Dengan diresmikannya Sekolah Kuliner Dapur Nusantara BNI ini, dia berharap, SMK Negeri 1 Kudus dapat menghasilkan lulusan yang memiliki kemampuan tinggi dalam berkarya membangun bangsa dan sanggup mengangkat citra kuliner tradisional Indonesia ke kancah internasional.

sumber : antara
BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement