Rabu 19 Mar 2014 19:56 WIB

'Naskah UN SMA Harus Sampai di Provinsi 1 April'

Rep: Dyah Ratna Meta Novia/ Red: Djibril Muhammad
Petugas berjaga saat berlangsungnya Ujian Nasional di Sekolah Dasar Menteng 01, Jakarta, Senin (6/5).  (Republika/ Yasin Habibi)
Petugas berjaga saat berlangsungnya Ujian Nasional di Sekolah Dasar Menteng 01, Jakarta, Senin (6/5). (Republika/ Yasin Habibi)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Sekretaris Balitbang Kemdikbud Dadang Sudiarto mengatakan, naskah Ujian Nasional (UN) SMA sederajat harus sampai di provinsi maksimal pada 1 April. Sebab penemerimaan naskah UN SMA di provinsi dilakukan pada  30,31 Maret dan paling lambat 1 April.

Pada 2 April, ujar Dadang, naskah UN SMA sederajat harus  dikirim ke kabupaten-kabupaten  pelosok atau jauh dari ibu kota provinsi.

"Kalau untuk daerah yang wilayahnya dekat dari ibu kota provinsi paling lambat 11 April sudah dikirimkan, ini dilakukan agar naskah UN tidak terlalu lama berada di kabupaten," ujarnya, di Jakarta, Rabu, (19/3).

Soal UN untuk SMP, terang Dadang, masih dalam proses percetakan. Paling lambat 15 April  naskah soal UN SMP sederajat sudah di provinsi. "ÜN SMPmasih lama namun percetakan tetap harus dilakukan sesuai jadwal," katanya menerangkan.

Naskah UN, ujar Dadang, untuk wilayah yang jauh dari ibu kota akan dikirim menggunakan pesawat kargo. "Kali ini tidak dikirim menggunakan pesawat milter karena tidak dalam keadaan darurat, kalau tahun lalu pakai pesawat  militer karena sudah darurat dan mendesak," ujarnya.

Saat ini, terang Dadang, tinggal mempersiapkan hal-hal teknis saja. Rapat koordinasi dengan  kepala dinas pendidikan, perguruan tinggi, dan pejabat pembuat komitmen (PPK) untuk persiapan distribusi naskah soal UN sudah dilakukan. Nanti pada 24-25 Maret juga akan dilakukan rapat finalisasi pendistribusian naskah soal UN.

"Persiapan dilakukan lebih awal supaya jika terjadi kesalahan atau kekurangan bisa terdeteksi lebih awal. Ini dilakukan agar pengiriman naskah UN bisa berjalan lancar, tidak seperti tahun lalu," ujar Dadang.

Sementara itu, saat dihubungi  Kepala Dinas Pendidikan Sulawesi Selatan Abdullah Jabar belum bisa dimintai keterangan. "Saya ini lagi rapat, rapat ini acara resmi," katanya lalu mematikan sambungan telepon.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement