REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Wakil Ketua Umum Partai Gerindra Fadli Zon menyatakan harus dilakukan investigasi atas kemunculan nama Joko Widodo (Jokowi) dalam soal Ujian Nasional (UN) belum lama ini. "Untuk memastikan apakah ini kampanye terselubung Jokowi atau justru dibuat oleh lawan politiknya, maka harus dilakukan investigasi. Pasti ketahuan siapa yang menyisipkan pertanyaan itu," kata Fadli Zon di DPP Gerindra, di Jakarta, Rabu (16/4).
Dia mengatakan, kemunculan nama Jokowi dalam soal ujian nasional sangat memprihatinkan, karena telah mengotori dunia pendidikan siswa dengan politik praktis jangka pendek. "Kalau hal ini terjadi di Amerika Serikat maka ini merupakan skandal besar, dan Menteri Pendidikannya bisa dituntut mundur," ujar Fadli Zon.
Dia mengatakan, partainya sangat menyesalkan ada soal-soal terselubung seperti itu. Menurut Fadli, Jokowi saat ini tidak pantas ada di dalam soal ujian nasional. "Kalau soal itu menyangkut seorang founding father seperti Soekarno yang memang sudah jelas masa lalunya, itu tidak apa-apa. Tetapi kalau soal itu menyimpulkan orang (Jokowi) jujur, maka dari mana menyimpulkan orang itu jujur, padahal kejujurannya masih sangat diragukan," paparnya.
Sebelumnya, nama Jokowi masuk dalam sejumlah soal ujian nasional tingkat Sekolah Menengah Atas (SMA). Jokowi telah menyatakan keberatannya atas kemunculan namanya di soal tersebut. Sejumlah pihak mendesak Kementerian Pendidikan untuk menjelaskan perihal temuan tersebut.