REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Jangan bandingkan lulusan pesantren dahulu dan saat ini. Dengan keterampilan dan budaya Islami, ternyata industri lebih menyukai lulusan SMK Pesantren.
Hal ini dikatakan Ketua Unit Kerja Mendikbud Bidang Pengawasan dan Pengendalian Pembangunan Tutik Rumiyati. Ia mengatakan kelahiran SMK pesantren sebenarnya berasal dari kebutuhan masyarakat sekitar.
Masyarakat sekitar, tutur Tutik, membutuhkan ahli mekanik, ahli tata busana, ahli di bidang kesehatan. Makanya mereka meminta kepada kyai selaku pemilik pesantren untuk memadukan antara pendidikan pesantren dan SMK sehingga diperoleh insan yang berakhlak terpuji dan terampil bekerja.
Kelebihan ini, yang menurut dia, lebih disukai industri dibandingkan SMK biasa. Sebab lulusan SMK Pesantren selain mempunyai keterampilan yang sama dengan SMK lain, mereka punya karakter yang ditumbuhkan dari pesantren tadi.
Karakter yang ditumbuhkan di pesantren, ujar Tutik, antara lain sikap jujur dan perilaku baik. "Industri tidak hanya membutuhkan karyawan yang terampil namun juga yang baik dan jujur,"ujarnya.
Apalagi, kata Tutik, pesantren juga kebanyakan mengajarkan wirausaha dan kerja keras. Sehingga membentuk karakter santri yang disiplin, pekerja keras, menghormati orang yang lebih tua.