Jumat 06 Mar 2015 13:37 WIB

Dorong Perkembangan SMK, Banten akan Bangun Techno Park

Rep: c81/ Red: Dwi Murdaningsih
Siswa SMK (ilustrasi)
Siswa SMK (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, SERANG - Pemerintah Provinsi (Pemprov) Banten melalui Dinas Pendidikan (Dindik) berencana terapkan Techno Park Edukasi sebagai implementasi program teaching factory yang mengintegrasikan teori dengan praktek. Kegiatan ini bekerjasama dengan PT Banten Global Edukasi (BGE), Perguruan tinggi serta pihak pelaksana teknis seperti industri.

“Kami bersama PT Banten Global Edukasi (BGE) membangun Techno Park Edukasi yang lebih mengedepankan praktek berdasarkan teori yang didapat para siswa SMK di sekolahnya masing-masing,” kata Kepala Dindik Banten Engkos Kosasih Samanhudi, Jumat (6/3).

Teaching factory sendiri adalah konsep pendekatan pembelajaran yang terarah kepada pembekalan peserta didik dan peserta latih untuk mendapatkan keterampilan utama melalui aktivitas sesuai dengan standar industri. Atau dengan kata lain konsep pembelajaran berbasis produksi.

“Ada beberapa SMK yang akan menjadi pilot project program ini. SMKN 2 Pandeglang di bidang pertanian terutama hand tractor, SMKN 2 Kota Serang di bidang perikanan terutama mesin tempel perahu, dan SMKN 1 Cilegon di bidang tooling atau perkakas,” papar Engkos.

Techno Park dan Teaching Factory memadukan kegiatan pendidikan dan penelitian dengan proses produksi layaknya kegiatan di industri untuk menghasilkan suatu produk unggulan. "Kita mengeluarkan program ini untuk mengembangkan pendidikan tingkat Sekolah Menengah Kejuaraan (SMK), agar merek mampu membuat produk unggulan seperti motor tempel, Traktor dan Hand Tool ini yang akan menjadi branding Banten, " ungkapnya.

Dengan adanya techno park ini, Engkos berharap siswa SMK mampu mengeluarkan kreativitas dan keterampilan melalui aktivitas yang dirancang dan dilaksanakan sesuai standar industri. Agar para siswa mampu membuat produk unggulan Banten yang bisa bersaing di pasaran. "Kita berharap dengan adanya program ini, mampu memancing dan memacu anak anak SMK mampu menghasilkan produk melalui kreativitas mereka," kata Engkos.

 

 

 

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَمَا تَفَرَّقُوْٓا اِلَّا مِنْۢ بَعْدِ مَا جَاۤءَهُمُ الْعِلْمُ بَغْيًاۢ بَيْنَهُمْۗ وَلَوْلَا كَلِمَةٌ سَبَقَتْ مِنْ رَّبِّكَ اِلٰٓى اَجَلٍ مُّسَمًّى لَّقُضِيَ بَيْنَهُمْۗ وَاِنَّ الَّذِيْنَ اُوْرِثُوا الْكِتٰبَ مِنْۢ بَعْدِهِمْ لَفِيْ شَكٍّ مِّنْهُ مُرِيْبٍ
Dan mereka (Ahli Kitab) tidak berpecah belah kecuali setelah datang kepada mereka ilmu (kebenaran yang disampaikan oleh para nabi) karena kedengkian antara sesama mereka. Jika tidaklah karena suatu ketetapan yang telah ada dahulunya dari Tuhanmu (untuk menangguhkan azab) sampai batas waktu yang ditentukan, pastilah hukuman bagi mereka telah dilaksanakan. Dan sesungguhnya orang-orang yang mewarisi Kitab (Taurat dan Injil) setelah mereka (pada zaman Muhammad), benar-benar berada dalam keraguan yang mendalam tentang Kitab (Al-Qur'an) itu.

(QS. Asy-Syura ayat 14)

Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement