Senin 09 Dec 2024 09:35 WIB

Hakordia 2024, Pj Gubernur Banten: Antikorupsi Menjadi Hal Penting dalam Kehidupan

Hakordia diharapkan mendorong generasi uda menanamkan nilai antikorupsi.

Penjabat (Pj) Gubernur Banten Al Muktabar mengatakan, nilai-nilai antikorupsi menjadi hal yang penting dalam mendukung setiap aktivitas, terutama untuk melaksanakan pembangunan di Provinsi Banten dan tentu Indonesia.
Foto: dok Republika
Penjabat (Pj) Gubernur Banten Al Muktabar mengatakan, nilai-nilai antikorupsi menjadi hal yang penting dalam mendukung setiap aktivitas, terutama untuk melaksanakan pembangunan di Provinsi Banten dan tentu Indonesia.

REPUBLIKA.CO.ID, SERANG -- Penjabat (Pj) Gubernur Banten Al Muktabar mengatakan, nilai-nilai antikorupsi menjadi hal yang penting dalam mendukung setiap aktivitas, terutama untuk melaksanakan pembangunan di Provinsi Banten dan tentu Indonesia.

"Antikorupsi merupakan hal penting yang menjadi support dasar kehidupan kita sehari-hari dalam rangka melaksanakan pembangunan di Provinsi Banten dan tentu di Indonesia," ungkap Al Muktabar usai membuka kegiatan Peringatan Hari Antikorupsi Dunia (Hakordia) tingkat Provinsi Banten di Plaza Aspirasi, KP3B Curug, Kota Serang, Sabtu (7/12/2024).

Baca Juga

Selanjutnya, Al Muktabar juga berharap dengan momentum peringatan Harkodia tersebut, mampu menjadi pendorong bagi generasi muda untuk dapat menanamkan dan mengimplementasikan nilai-nilai antikorupsi.

"Momen ini juga menggiatkan generasi muda, khususnya para siswa dan juga mahasiswa. Ke depan beliau-beliau akan menjadi pemimpin, maka perlu dari awal kita tanamkan dan giatkan nilai antikorupsi sebagai bekal ke depannya," katanya.

Selain itu, kata Al Muktabar, menanamkan nilai-nilai antikorupsi bagi generasi muda menjadi langkah bersama dalam mewujudkan Indonesia Emas 2045.

"Pada waktunya nanti, generasi-generasi muda itu akan menjadi pemimpin ke depan. Bekal-bekal dengan prinsip-prinsip itu sangat penting," imbuhnya.

Pada kesempatan itu, Al Muktabar juga menuturkan nilai-nilai antikorupsi sangat memiliki keterkaitan dengan percepatan pembangunan, baik secara nasional maupun daerah. Lantaran pembangunan dan antikorupsi menjadi hal yang saling menguatkan.

"Mudah-mudahan dengan menanamkan dan mengimplementasikan nilai-nilai antikorupsi, pembangunan akan efektif dalam memenuhi perencanaanya. Jadi esensi pembangunan memiliki yang kuat dalam sistem anti korupsi," tuturnya.

Sementara, Ketua Forum Penyuluh Antikorupsi (Forpak) Banten Ratu Syafitri Muhayati mengatakan, dengan melibatkan generasi muda dalam memperingati Hakordia tersebut bertujuan untuk memperkenalkan nilai-nilai anti korupsi, sehingga dapat tertanam sejak dini.

"Membangun generasi bangsa yang anti korupsi dengan membangun dari bawah, hal itu untuk mewujudkan Indonesia Emas. kami di Provinsi Banten akan terus mengimplementasi dan menyebarluaskan nilai-nilai antikorupsi," ujarnya.

Selanjutnya, Plt Inspektur Daerah Provinsi Banten itu juga menyampaikan, peringatan Hakordia tingkat Provinsi Banten tahun 2024 tersebut diisi dengan berbagai macam kegiatan.

"Kita juga menggelar lomba semarak Hakordia, kemudian sosialisasi antikorupsi yang bekerjasama dengan stakeholder dan kegiatan lainnya," pungkasnya.

Peringatan Hakordia 2024, diselenggarakan Pemerintah Provinsi Banten melalui Inspektorat Daerah Provinsi Banten dan Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Provinsi Banten. Peserta yang hadir adalah seluruh stakeholder yang bergerak dalam pencegahan korupsi di Provinsi Banten, antara lain Organisasi Perangkat Daerah (OPD) di Lingkungan Pemprov Banten, Unsur Forkopimda Provinsi Banten, akademisi, pelajar dan mahasiswa, serta pihak-pihak lainnya. Hakordia di Banten untuk menanamkan sikap antikorupsi dari Banten untuk Indonesia Emas 2045 Maju dan Berintegritas. (ADV)

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
اَلَمْ تَرَ اِلَى الَّذِيْ حَاۤجَّ اِبْرٰهٖمَ فِيْ رَبِّهٖٓ اَنْ اٰتٰىهُ اللّٰهُ الْمُلْكَ ۘ اِذْ قَالَ اِبْرٰهٖمُ رَبِّيَ الَّذِيْ يُحْيٖ وَيُمِيْتُۙ قَالَ اَنَا۠ اُحْيٖ وَاُمِيْتُ ۗ قَالَ اِبْرٰهٖمُ فَاِنَّ اللّٰهَ يَأْتِيْ بِالشَّمْسِ مِنَ الْمَشْرِقِ فَأْتِ بِهَا مِنَ الْمَغْرِبِ فَبُهِتَ الَّذِيْ كَفَرَ ۗوَاللّٰهُ لَا يَهْدِى الْقَوْمَ الظّٰلِمِيْنَۚ
Tidakkah kamu memperhatikan orang yang mendebat Ibrahim mengenai Tuhannya, karena Allah telah memberinya kerajaan (kekuasaan). Ketika Ibrahim berkata, “Tuhanku ialah Yang menghidupkan dan mematikan,” dia berkata, “Aku pun dapat menghidupkan dan mematikan.” Ibrahim berkata, “Allah menerbitkan matahari dari timur, maka terbitkanlah ia dari barat.” Maka bingunglah orang yang kafir itu. Allah tidak memberi petunjuk kepada orang-orang zalim.

(QS. Al-Baqarah ayat 258)

Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement