REPUBLIKA.CO.ID, SERANG – Mengatasi kebocoran soal yang kerap terjadi menjelang Ujian Nasional (UN), Dinas Pendidikan Provinsi Banten akan melakukan langkah-langkah antisipatif, sehingga soal UN tidak bocor ke luar sebelum pelaksanaan ujian.
Menurut Ketua Pelaksana UN Provinsi Banten, Tedi Rukman Dindik sudah mengantisipasi kebocoran soal yang salah satunya dengan cara penditribusian soal yang tepat waktu. Karena jika soal dating terlalu awal dikhawatirkan bocor terlebih dahulu.
“Karena pemenang tendernya berada di Tangerang, kami bisa meminta agar penditstibusian soal dilakukan tepat pada H-2, dan insyallah semuanya akan tepat waktu, karena proses pencetakan soal sebetar lagi selesai,” katanya, Selasa (10/3).
Dengan jarak waktu penditribusian yang mendekati pelaksanaan UN, Tedi menganggap waktu tersebut bisa meminimalisir kebocoran soal. “Kalau terlalu lama di drop khawatir ada kebocoran yang terjadi,” ungkapnya.
Sedangkan, untuk penjagaan, Tedi mengatakan bahwa dinas pendidikan sudah bekerja sama dengan kepolisian untuk mengawal pendistribusian soal sampai pelaksanaan UN berlangsug. “Karena, secara prosedur, pengamanan memang harus dikawal oleh pihak kepolisian,” katanya.
Untuk pengamanan di tingkat provinsi, Dinas pendidikan akan bekerja sama dengan Polda Banten, setelah soal didistribusikan ke tingkat kabupaten kota pegamanan berpindah ke tingkat Polres masing-masing kabupaten kota, setelah itu jika soal sudah berada di rayon masing-masing sekolah pengamanan akan dilakukan oleh polsek.
"Nanti polisi pegang satu kunci, kemudian panitia juga satu kunci, setiap pukul 06:00 pagi soal diambil. Dengan cara itu, kita harapkan tidak ada lagi kasus soal bocor ke luar. Intinya kita sudah antisipasi apa saja yang jadi kendala UN,” katanya.
Ikuti Whatsapp Channel Republika