REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Memasuki hari keempat, pelaksanaan Ujian Nasional berbasis komputer (UN-CBT) 2015 tingkat SMU sederajat menjadi semakin kompleks. Hal itu disampaikan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) Anies Baswedan.
"Dari segi manajemen dan teknologi, hari ini sangat kompleks dan menantang," ungkap Anies pada konferensi pers di Posko UN, Kamis (16/4).
Anies menyebutkan, kompleksitas terletak pada total mata pelajaran (mapel) yang diujikan. UN-CBT mengujikan 96 mapel, termasuk mapel teori kejuruan untuk jenjang SMK dan mapel di sekolah keagamaan.
Hari ini, sebanyak 125.398 siswa serempak mengikuti UN-CBT. Sebelumnya, 1.125.647 murid mengikuti UN tertulis (UN-PBT) yang berakhir kemarin.
"Besok, ujiannya break dan akan dilanjutkan pada 20-21 April," katanya.
Meski kompleks, Mendikbud menyebutkan bahwa pelaksanaan UN-CBT hari ini lancar dan amat baik di 99 persen sekolah penyelenggaraan UN. Akan tetapi, Kemendikbud tetap memonitor kendala yang terjadi di beberapa daerah.
Salah satunya, kendala yang dialami para siswa di SMK Negeri 1 Ciamis. Para siswa kesulitan mengakses soal karena kerusakan server. "Sudah dijadwalkan untuk segera mengikuti ujian susulan pada Senin depan," ujar Anies.
Selain itu, soal ujian beberapa siswa di SMK SMTI Bandar Lampung tidak lengkap. Disampaikan Anies, masalah bisa diatasi setelah menyalakan ulang perangkat komputer.