REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Indeks integritas sekolah akan digunakan sebagai komponen dalam meningkatkan mutu sekolah. Berbagai kendala dalam proses pembelajaran dapat dikaji melalui indeks tersebut.
Menurut Kepala Sub Bagian (Kasubbag) Humas, Dinas Pendidikan (Disdik) Provinsi DKI Jakarta, Sri Sumiyati, indeks integritas sekolah dapat dilihat setelah seluruh rangkaian kegiatan Ujian Nasional (UN) selesai digelar.
"Dari sana bisa diketahui nilai UN, kemudian dibandingkan dengan nilai ujian sekolah. Semakin sedikit perbedaan rentang nilainya, dipastikan nilai indeks integritas sekolah tersebut baik," terangnya saat dijumpai Republika di kantornya, Rabu (22/4).
Sebaliknya, lanjut dia, semakin jauh perbedaan rentang nilai UN dengan nilai ujian sekolah, nilai indeks integritas sekolah itu buruk. Nantinya, indeks integritas akan dijadikan bahan untuk memetakan kualitas sekolah yang ada di Jakarta.
"Dari indeks ini, kualitas sekolah bisa terus diperbaiki. Sekolah yang bermutu bagus, akan dipertahankan mutunya. Bagi sekolah yang kurang bagus bisa kita cari penyebabnya," terang Sumiyati.
Lebih jauh ia memaparkan, mutu sekolah yang kurang bagus disebabkan berbagai kendala pembelajaran. Beberapa faktor yang dimaksud yakni cara mengajar guru, kualitas dasar siswa yang kurang baik, fasilitas sekolah dan sebagainya.
Masing-masing kendala pembelajaran, imbuh Sumiyati, akan dicarikan solusinya. Dia mencontohkan, rotasi guru, pelatihan guru, pemerataan kualitas siswa dan penambahan fasilitas sekolah bisa dilakukan untuk memperbaiki kualitas sekolah.
"Yang jelas, perbaikan mutu sekolah menjadi tanggungjawab kami. Karenanya, Disdik dan Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) berupaya akan bersama- sama melakukan evaluasi berdasarkan indeks integritas sekolah," katanya.