REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) tengah mempersiapkan kompetensi sekolah menengah kejuruan (SMK) setara dengan kompetensi SMK di negara anggota ASEAN. Guna mendukung pergerakan Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA).
"Beberapa saat lalu, Indonesia dengan negara-negara ASEAN lainnya telah membuat kesepakatan untuk menyamakan kompetensi sekolah kejuruan. Dan, mulai berlaku seiring MEA diberlakukan," ujar Direktur Pembinaan Sekolah Menengah Kejuruan, Direktorat Jenderal Pendidikan Menengah, Kemendikbud, Mustagfirin Amin, Ahad (26/4).
Sehingga, lulusan SMK Indonesia dengan SMK di negara-negara ASEAN memiliki kesempatan yang sama untuk bekerja di lingkungan ASEAN kedepannya. Ia menyebutkan, lulusan Indonesia bisa bekerja di negara ASEAN lainnya dan begitu juga sebaliknya.
Terkait dengan kompetensi ini, ia menjalaskan, akan ada kesamaan program dan beberapa kuriikulum dengan negara ASEAN lainnya. Meskipun begitu, kurikulum nasional setiap negara tetap sesuai dengan kebijakan negara masing-masing.
Hal itu dilakukan, agar tidak menimbulkan permasalahan kedepannya. Maka dari itu, dibutuhkan standar kompetensi yang disamakan dan diakui oleh semua negara ASEAN, termasuk Indonesia.
Menurut dia, kesepatan ini adalah langkah awal bagi pendidikan dan dunia pekerjaan di Indonesia menjadi lebih baik. Khsusunya, saat MEA yang akan mulai berlaku pada akhir tahun ini dan semua sektor harus disesuaikan dengan pergerakan itu.
"Untuk mensukseskan itu Indonesia memiliki PR yang sangat banyak, khsusunya terkait komptensi pengajar dan sektor pekerjaan," katanya.