REPUBLIKA.CO.ID, YOGYAKARTA -- Wali Kota Yogyakarta Haryadi Suyuti mengukuhkan dua sekolah dasar yang berlokasi di tepi Sungai Winongo yaitu SD Negeri Bangunrejo 1 dan 2 sebagai sekolah siaga bencana.
"Harapannya, seluruh warga sekolah mulai dari guru, karyawan dan siswa memiliki kapasitas yang cukup untuk selalu siap siaga terhadap berbagai potensi bencana yang mengancam. Terlebih, sekolah ini berada di dekat sungai," kata Haryadi di sela pengukuhan sekolah siaga bencana di Yogyakarta, Kamis (4/6).
Menurut dia, kesiapsiagaan sekolah terhadap berbagai potensi bencana yang mengancam harus dibangun sejak dini dan tidak hanya ditujukan kepada warga sekolah tetapi juga masyarakat yang berada di lingkungan sekitar.
"Bencana tidak bisa diprediksi kapan akan datang dan apa jenisnya sehingga yang bisa dilakukan adalah dengan melakukan langkah antisipasi yaitu meningkatkan kesiapsiagaan," katanya.
Penetapan sekolah siaga bencana di SD Negeri Bangunrejo 1 dan 2 tersebut merupakan hasil kerja sama Pemerintah Kota Yogyakarta dengan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) DIY. Di Kota Yogyakarta kini ada enam sekolah yang ditetapkan sebagai sekolah siaga bencana.
Haryadi kemudian meminta Dinas Permukiman dan Prasarana Wilayah, Badan Penanggulangan Bencana Daerah Kota Yogyakarta serta Kecamatan Tegalrejo untuk menindaklanjuti keresahan warga sekolah dan masyarakat sekitar, di antaranya kondisi talud di sekitar sekolah yang sudah mulai rusak sehingga bisa mengancam sekolah.
Sementara itu, Kepala Dinas Pendidikan Kota Yogyakarta Edy Heri Suasana mengatakan, kedua sekolah dasar tersebut berpotensi terkena bencana karena berada di tepi sungai.
"Sekolah berada di pinggir sungai dengan kondisi talud yang tidak sempurna dan ada kemungkinan tebing yang sudah gogos. Di samping itu, Yogyakarta juga berpotensi mengalami banyak bencana seperti gempa bumi, tanah longsor dan lainnya," katanya.
Persiapan pengukuhan sekolah siaga bencana di kedua sekolah dasar itu sudah dilakukan sejak tahun lalu dengan melakukan sosialisasi, pelatihan hingga pembuatan silabus pengurangan risiko bencana.
"Harapannya, akan ada lebih banyak sekolah yang ditetapkan sebagai sekolah siaga bencana di Kota Yogyakarta," kata Edy.