REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA - Direktur Statistik Kependudukan dan Ketenagakerjaan Badan Pusat Statistik (BPS) Razali Ritonga mengatakan, lulusan sekolah menengah kejuruan (SMK) paling banyak yang menganggur karena kesulitan mencari pekerjaan yang sesuai dengan keahliannya.
BPS mengumumkan tingkat pengangguran terbuka lulusan SMK mencapai 12,65 persen dari jumlah pengangguran sebanyak 7,6 juta per Agustus 2015.
"Sekolah kejuruan kan spesialis. Nah, ketika lapangan pekerjaan yang tersedia tidak sesuai dengan keahliannya, maka mereka sulit mencari pekerjaan di profesi lain," kata Razali, Kamis (5/11).
Kondisi tersebut berbeda dengan lulusan sekolah menengah atas. Lulusan SMA disebut lebih fleksibel karena ilmu yang dipelajari lebih umum.
"Karena lebih umum, mereka bisa kemana-mana sehingga lebih fleksibel," ucapnya.