REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Wakil Menteri Luar Negeri (Wamenlu) Abdurrahman Muhammad Fachir meminta pihak Manajemen Lembaga Pengelola Dana Pendidikan (LPDP) menambah kuota hingga 40 persen bagi pelajar yang berasal dari Indonesia Bagian Timur (INTIM) per tahunnya. Termasuk para pelajar dari daerah perbatasan, terpinggirkan, dan pedalaman.
“Tujuannya, untuk meningkatkan kualitas sumber daya manusia (SDM) masyarakat di wilayah tersebut,” kata Abdurrahman dalam keterangan tertulis, Ahad (1/5).
Ia menuturkan, peningkatan kualitas SDM di daerah tersebut sesuai dengan semangat Nawacita yang diusung Presiden Jokowi, yaitu membangun dari pinggiran. Dengan demikian, pemerataan dan upaya percepatan pembangunan di daerah-daerah tersebut segera terwujud.
Menurut Fachir, saat ini masyarakat dari daerah-daerah tersebut cukup sulit untuk bersaing dengan masyarakat dari daerah lain di Indonesia. Hal ini terutama dari daerah di perkotaan dan yang dekat dengan pusat pemerintahan.
“Saya yakin, manajemen LPDP juga memiliki semangat yang sama dengan konsep Nawacita pemerintah saat ini. Sebab, potensi masyarakat di daerah-daerah tersebut sangat besar dan penting bagi pembangunan Indonesia,” terang dia.
Terkait peran awardee LPDP bagi Indonesia, Fachir mengingatkan agar setiap awardee LPDP menjadi Duta Bangsa Indonesia saat melanjutkan studinya di luar negeri. Sehingga, dia melanjutkan, bisa semakin mengharumkan nama bangsa Indonesia sebagai bangsa yang peduli terhadap pendidikan masyarakatnya.
“Jadi, belajarlah dengan sungguh dan bertanggungjawab. Sebab dana LPDP itu merupakan dana dari seluruh masyarakat Indonesia yang harus dipertanggungjawabkan dalam bentuk karya aktif setiap awardee bagi Indonesia,” kata dia.