REPUBLIKA.CO.ID, SEMARANG -- Terobosan baru dalam mendukung program konservasi lingkungan pantai digagas wakil wali kota (wawali) Semarang, Hevearita Gunaryanti Rahayu. Orang 'nomor dua' di Kota Semarang ini ingin kegiatan masa orientasi sekolah (perpeloncoan) peserta didik baru diarahkan untuk kegiatan bersih- bersih pantai.
"Dari pada perpeloncoan, mengapa tidak diisi kegiatan yang lebih menanamkan karakter luhur terhadap anak didik," ungkap perempuan yang akrab disapa Ita, Kamis (14/7).
Dia mengatakan, kualitas pantai Semarang dan ekosistemnya yang terus menurun butuh penanganan terpadu. Sehingga potensi kemaritiman di Kota Semarang yang besar bisa dioptimalkan kembali guna mendorong perekonomian warga di pesisir pantai Semarang.
Ini yang menjadi dasar agar peserta didik baru ikut peduli dan terlibat langsung dalam upaya mengembalikan kualitas lingkungan pantai tersebut. Terkait hal ini, wawali pun mengaku telah berkomunikasi dengan Kepala Dinas Pendidikan Kota Semarang untuk mewujudkan gagasannya tersebut. Ia berharap usulan ini harus ditindaklanjuti oleh Dinas Pendidikan agar bisa dilaksanakan oleh seluruh sekolah.
"Saya sudah ngomong kepada kepala dinas, dari pada perpeloncoan siswa baru di sekolah mending diajak untuk bersih-bersih pantai," kata dia.
Namun, lanjutnya, kegiatan ini hanya untuk peserta didik baru jenjang SMA sederajat. Untuk masa orientasi peserta didik baru jenjang SMP sederajat diajak bersih-bersih lingkungan Kota Lama.
Tujuannya sama, untuk mendorong potensi kawasan Kota Lama Semarang yang tengah getol dikembangkan sebagai salah satu tujuan wisata di ibu kota Jawa Tengah.
"Sedangkan siswa SD, cukup bersih- bersih di lingkungan sekolah masing-masing, guna menanamkan kepedulian sejak dini," tambah Ita.