REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG----Setelah libur sekolah yang cukup lama, Calon peserta didik akan mengikuti masa ospek atau Masa Perkenalan Lingkungan Sekolah (MPLS) pada Senin (15/7/2024) ini. Penjabat (Pj) Gubernur Jawa Barat (Jabar), Bey Machmudin pun meminta agar dalam masa MPLS ini harus bersih dari tindakan perpeloncoan, kekerasan hingga perundingan oleh kaka tingkat yang ada di sekolah.
"Pertama sesuai aturan jadi orientasi itu ya jangan ada kekerasan. Jadi orientasi lebih kepada pengenalan dari pada semangat karena sekolah baru gitu, tidak boleh ada kekerasan," ujar Bey, Sabtu (13/7/2024).
Bey mengatakan, Pemprov Jawa Barat selama ini menentang keras adanya tindakan perundungan baik di lingkungan pendidikan. Imbauan soal hal itu sendiri sudah sering dilakukan ke seluruh sekolah SMA/SMK/ SLB di Jawa Barat.
"Karena kami menentang betul yang namanya perundungan. Kami sudah di mana-mana menyampaikan bahwa kita harus hindari perundungan jangan sampai ada lagi, dan itu kan dimulai dari tahap awal saat mulai sekolah jangan ada perundungan," katanya.
Menurut Bey, imbauan ini nantinya akan ditindaklanjuti oleh Dinas Pendidikan Jawa Barat. Bey, akan meminta agar Disdik melakukan pemantauan langsung di seluruh sekolah saat digelarnya masa MPLS, pekan depan.
"Nanti saya minta Pak Plh Kadisdik untuk memantau tegas orientasi ini. Kalau diperlukan silakan, tapi betul-betul hanya untuk agar mengakrabkan, lebih bersifat gembira lah jadi supaya anak semangat ke sekolah lingkungan baru tapi tidak boleh ada kekerasan," paparnya.
Bey mengatakan, dirinya sangat tidak mentoleransi perundungan, kekerasan hingga tindakan lainnya yang membuat dampak terhadap para siswa-siswi baru di SMA/SMK/SLB. Bey pun meminta agar MPLS dipantau secara benar oleh Disdik Jabar.
"Kami akan memerintahkan Pak Plh Kadisdik untuk memantau langsung ke lapangan dan silahkan kalau ada yang merasa ada perundungan laporan kepada kami akan bisa melalui Sapawarga melihat dan sebagainya. Kami akan tindak tegas," katanya.