Senin 15 Jul 2024 12:45 WIB

MPLS, Pj Wali Kota Bandung Tegaskan Jangan Ada Perundungan

Fenomena perundungan masih ada di sekolah-sekolah, jadi guru harus meminimalisir

Rep: Muhammad Fauzi Ridwan/ Red: Arie Lukihardianti
Pj Wali Kota Bandung Bambang Tirtoyuliono menyampaikan sambutan saat meninjau kegiatan masa pengenalan lingkungan sekolah (MPLS) di SMPN 2 Bandung, Jalan Sumatra, Kota Bandung, Jawa Barat, Senin (15/7/2024). Sesuai dengan Kermendikbud 18 Tahun 2016, diharapkan penyelenggaraan MPLS menyenangkan dan berkualitas, tidak ada kegiatan yang mengarah pada tindak kekerasan dan perlakukan-perlakuan tidak wajar.
Foto: Edi Yusuf
Pj Wali Kota Bandung Bambang Tirtoyuliono menyampaikan sambutan saat meninjau kegiatan masa pengenalan lingkungan sekolah (MPLS) di SMPN 2 Bandung, Jalan Sumatra, Kota Bandung, Jawa Barat, Senin (15/7/2024). Sesuai dengan Kermendikbud 18 Tahun 2016, diharapkan penyelenggaraan MPLS menyenangkan dan berkualitas, tidak ada kegiatan yang mengarah pada tindak kekerasan dan perlakukan-perlakuan tidak wajar.

REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG----Pj Wali Kota Bandung Bambang Tirtoyuliono berharap pelaksanaan masa pengenalan lingkungan sekolah (MPLS) tingkat TK, SD hingga SMP yang dimulai Senin (15/7/2024) dapat memberikan kesan baik bagi siswa. Termasuk memberikan kenyamanan kepada para siswa.

"Saya titip kepada para guru, orang tua melalui komite sekolah untuk kita hadirkan di masa-masa pengenalan ini betul-betul bangun situasi yang nyaman karena kalau ini di masa MPLS itu tidak maksimal tidak optimal ini memberikan dampak nanti berikutnya," ujar Bambang, di sela-sela meninjau kegiatan MLPS, Senin (15/7/2024).

Baca Juga

Ia berharap tenaga pengajar dan orang tua dapat membentuk karakter anak didik. Tidak hanya itu, Bambang pun meminta agar tidak ada perundungan selama proses MPLS. "Pendidikan karakter ini dalam arti kata yang positif ya, pendidikan dan tidak ada bullying ya," katanya.

Bambang mengatakan fenomena perundungan masih ada di sekolah-sekolah. Ia berharap sekolah dan tenaga pengajar meminimalisasi praktik perundungan tersebut. "Ada upaya-upaya buat memitigasi itu, jadi di setiap sekolah itu bentuk tim yang nanti dikoordinasikan oleh temen-temen dinas pendidikan dan juga DP3A," kata dia.

Apabila ditemukan aksi perundungan di ajang MPLS, ia mengatakan akan memberikan sanksi kepada tenaga pengajar. Namun, apabila anak didik yang melakukan perundungan akan tetap dikenakan sanksi. "Anak-anak semua di Kota Bandung SD maupun SMP saya titip pesan bangun suasana nyaman sehingga tentunya akan berdampak positif untuk kita belajar agar bisa lebih baik lagi," kata dia.

Plt Kepala Dinas Pendidikan Kota Bandung Tantan Syurya Santana mengatakan kegiatan MPLS dilakukan agar para siswa mengenal lingkungan sekolah sebelum kegiatan belajar mengajar. Ia berharap anak didik mengenal seluruh lingkungan sekolah mulai dari guru, teman sekolah, perpustakaan, dan fasilitas lainnya.

"Kedua mereka belajar berinteraksi dengan teman-teman barunya, ketiga MPLS ini adalah untuk menggali potensi-potensi minat bakat dari masing-masing siswa," kata dia.

Ia pun berharap tidak terdapat kegiatan perundungan dalam MPLS. Oleh karena itu pihaknya meminta sekolah, alumni yang dilibatkan untuk bertanggung jawab dalam kegiatan tersebut.

 

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement