Sabtu 30 Jul 2016 02:34 WIB

'Tugas Mendikbud Distribusikan KIP Secara Merata'

Rep: Dyah Ratna Meta Novia/ Red: Andi Nur Aminah
Presiden Joko Widodo membagikan Kartu Indonesia Pintar (KIP) kepada para sswa saat pembagian tiga jenis kartu sakti di wilayah Kampung Melayu, Jakarta Timur, Rabu (13/5).
Foto: Republika/Agung Supriyanto
Presiden Joko Widodo membagikan Kartu Indonesia Pintar (KIP) kepada para sswa saat pembagian tiga jenis kartu sakti di wilayah Kampung Melayu, Jakarta Timur, Rabu (13/5).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pengamat Pendidikan Indra Charismiadji mengatakan, Menteri Pendidikan dan Kebudayaan sebelumnya digeser karena Kartu Indonesia Pintar (KIP) yang mandeg. Karena itu, dia mengatakan Mendikbud yang baru harus mengambil gebrakan. "KIP harus didistribusikan sebab ini program utama Jokowi," ujarnya.

Sampai saat ini, terang dia, KIP tak terdistribusikan dengan baik. Apalagi presiden sebenarnya selalu mengecek distribusi KIP dan Kartu Indonesia Sehat (KIS) saat berkeliling Indonesia.

"Saat mengecek KIP, ternyata banyak anak yang belum menerima. Makanya ini tak boleh terulang lagi oleh Mendikbud yang baru. KIP harus didistribusikan, soal data yang benar nanti bisa menyusul, hal terpenting KIP terdistribusi," kata Indra.

Tugas utama Mendikbud yang baru, lanjutnya, KIP didistribusikan dulu secara merata sebab ini yang diinginkan presiden. Menurut dia jika nanti ada yang salah sasaran, misalnya siswa yang mampu mendapat KIP, itu bisa diperbaiki di belakang. "Yang penting KIP tersebar ke masyarakat," ujarnya.

Terkait dikhawatirkannya hal ini menjadi temuan, Indra mengatakan, memang menjadi seorang pemimpin itu memiliki risiko. Makanya harus menjadi risk taker yang berani mengambil risiko agar program bisa berjalan dengan baik.n dyah ratna meta novia

(Baca Juga: Mendikbud Persiapkan Payung Hukum Penyebaran KIP)

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
اَلَمْ تَرَ اِلَى الَّذِيْ حَاۤجَّ اِبْرٰهٖمَ فِيْ رَبِّهٖٓ اَنْ اٰتٰىهُ اللّٰهُ الْمُلْكَ ۘ اِذْ قَالَ اِبْرٰهٖمُ رَبِّيَ الَّذِيْ يُحْيٖ وَيُمِيْتُۙ قَالَ اَنَا۠ اُحْيٖ وَاُمِيْتُ ۗ قَالَ اِبْرٰهٖمُ فَاِنَّ اللّٰهَ يَأْتِيْ بِالشَّمْسِ مِنَ الْمَشْرِقِ فَأْتِ بِهَا مِنَ الْمَغْرِبِ فَبُهِتَ الَّذِيْ كَفَرَ ۗوَاللّٰهُ لَا يَهْدِى الْقَوْمَ الظّٰلِمِيْنَۚ
Tidakkah kamu memperhatikan orang yang mendebat Ibrahim mengenai Tuhannya, karena Allah telah memberinya kerajaan (kekuasaan). Ketika Ibrahim berkata, “Tuhanku ialah Yang menghidupkan dan mematikan,” dia berkata, “Aku pun dapat menghidupkan dan mematikan.” Ibrahim berkata, “Allah menerbitkan matahari dari timur, maka terbitkanlah ia dari barat.” Maka bingunglah orang yang kafir itu. Allah tidak memberi petunjuk kepada orang-orang zalim.

(QS. Al-Baqarah ayat 258)

Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement