REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pengamat Pendidikan Indra Charismiadji mengatakan, Menteri Pendidikan dan Kebudayaan sebelumnya digeser karena Kartu Indonesia Pintar (KIP) yang mandeg. Karena itu, dia mengatakan Mendikbud yang baru harus mengambil gebrakan. "KIP harus didistribusikan sebab ini program utama Jokowi," ujarnya.
Sampai saat ini, terang dia, KIP tak terdistribusikan dengan baik. Apalagi presiden sebenarnya selalu mengecek distribusi KIP dan Kartu Indonesia Sehat (KIS) saat berkeliling Indonesia.
"Saat mengecek KIP, ternyata banyak anak yang belum menerima. Makanya ini tak boleh terulang lagi oleh Mendikbud yang baru. KIP harus didistribusikan, soal data yang benar nanti bisa menyusul, hal terpenting KIP terdistribusi," kata Indra.
Tugas utama Mendikbud yang baru, lanjutnya, KIP didistribusikan dulu secara merata sebab ini yang diinginkan presiden. Menurut dia jika nanti ada yang salah sasaran, misalnya siswa yang mampu mendapat KIP, itu bisa diperbaiki di belakang. "Yang penting KIP tersebar ke masyarakat," ujarnya.
Terkait dikhawatirkannya hal ini menjadi temuan, Indra mengatakan, memang menjadi seorang pemimpin itu memiliki risiko. Makanya harus menjadi risk taker yang berani mengambil risiko agar program bisa berjalan dengan baik.n dyah ratna meta novia
(Baca Juga: Mendikbud Persiapkan Payung Hukum Penyebaran KIP)