Sabtu 17 Sep 2016 22:06 WIB

PPP Sebut Implementasi Anggaran Pendidikan Belum Tepat Sasaran

Rep: Eko Supriyadi/ Red: Agus Yulianto
Sarana pendidikan di wilayah perbatasan Indonesia-Malaysia, Entikong. (Ilustrasi)
Foto: burhanuddin bella/republika
Sarana pendidikan di wilayah perbatasan Indonesia-Malaysia, Entikong. (Ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA --Partai Persatuan Pembangunan (PPP) menyatakan, anggaran pendidikan yang dikucurkan pemerintah, belum tepat sasaran. Sebab, sarana dan prasarana di sekolah-sekolah, belum memadai. Seharusnya, dalam Anggaran Pendapatan Belanja Negara (APBN) dana untuk pendidikan sebesar 20 persen.

“Anggaran 20 persen APBN dan APBD disektor pendidikan, belum tepat sasaran,” ungkap Wakil Ketua Umum (Waketum) PPP Fernita Darwis, kepada wartawan, di Jakarta, Sabtu (17/9).

Sehingga, sambung Fernita, sangat miris sekolah di Jakarta yang notabenenya dekat dengan gedung DPR, Istana Merdeka, ternyata fasilitasnya masih belum memadai. Oleh karena itu, kondisi ini jadi imbauan bagi pemerintah untuk lebih fokus memperhatikan anggaran sekolah yakni, 20 persen agar lebih tepat sasaran.

Dia juga menegaskan, bila di Jakarta saja tidak memadai, bagaimana di daerah yang terpencil dan jauh dengan pemerintahan. “Bagaimana sarana dan prasarana sekolah di Papua, NTT dan daerah yang tertinggal lainnya,” ucapnya.

Meski demikian, tambah Fernita, baik pemerintah dan wakil rakyat di DPR RI, agar lebih bisa menjadi perhatian dan lebih konsentrasi membenahi anggaran pendidikan. Sedangkan, terkait sering terjadinya perselisihan antara guru dan murid yang berujung ranah hukum, ia berharap, hal tersebut tidak terulang.

"Perlu ada kesepakatan biar hal ini tidak terjadi. Harusnya ke depan tidak lagi berujung ke ranah hukum tapi diselesaikan secara kekeluargaan," tutur dia

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement