REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Peneliti madya pada Pusat Penelitian Kebijakan Pendidikan dan Kebudayaan, Kemendikbud, Nur Barlian Venus Ali menyebut, guru harus memiliki beragam soft skill dalam mengajar.
"Penelitian kami, guru penting memiliki soft skill," kata dia dalam Seminar Nasional Pendidikan dan Kebudayaan di Kantor Kemendikbud, Senayan, Jakarta, Selasa (23/5).
Ia mengatakan, penelitian itu fokus untuk merumuskan bagaimana mewujudkan guru yang kebinekaan dalam praktik di dalam maupun luar lingkungan sekolah. Ia mengingatkan, Indonesia merupakan negara yang beragam, baik, suku, budaya, agama, etnis dan lain-lain. Pemahaman itu, menurutnya, harus terpatri dalam soft skill guru.
"Intinya memberikan pendidikan inklusif, misal pembagian kelompok siswa, dengan adanya proyek bersama itu (perbedaan) bisa melebur. Asosiasikan keberagaman melalui emosional positif," tutur Barlian.
Selain itu, ia mengatakan, guru harus membuat anak memiliki kemerdekaan berpikir. Sebab, kemerdekaan berpikir dapat membuat anak nyaman dalam menyampaikan pendapat. "Tanamkan pada anak bahwa banyak jalan menuju kebenaran, kebenaran memiliki banyak sisi. Peran pemerintah perlu memfasilitasi," jelasnya.