REPUBLIKA.CO.ID, PEKANBARU -- Pelaku pendidikan Provinsi Riau yang diwakili oleh Kepala Sekolah SMA Negeri 8 Kota Pekanbaru, Riau membacakan pernyataan Ikrar mendukung program Penguatan Pendidikan Karakter (PPK) yang akan diterapkan pada tahun pelajaran baru 2017/2018. Pembacaan pernyataan ikran ini dilakukan di tengah acara pembukaan Olimpiade Sains Nasional (OSN) tahun 2017, di GOR Remaja Pekanbaru, Riau, Senin (3/7).
Pembacaan pernyataan dukungan tersebut disaksikan 2.024 peserta dan pendukung penyelenggaraan OSN seluruh Indonesia, Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) Muhadjir Effendy, Gubernur Riau Arsyadjuliandi Rachman beserta jajarannya, Direktur Jenderal Dikdasmen Hamid Muhammad, beserta seluruh pejabat eselon dua di Ditjen Dikdasmen, seluruh kepala Lembaga Penjaminan Mutu Pendidikan di Indonesia, serta para kepala sekolah, dan guru di Provinsi Riau. “Kami, para pelaku pendidikan Provinsi Riau, menyatakan sanggup menjadikan sekolah sebagai rumah belajar yang nyaman untuk menyemai budi pekerti pada diri putra dan putri kami,” kata paragraf pertama ikrar tersebut.
“Kami, menyatakan siap mengoptimalkan penyelenggaraan program Penguatan Pendidikan Karakter di segenap satuan pendidikan Provinsi Riau, yang dilaksanakan secara bertahap sesuai kewenangan, kondisi, dan kemampuan daerah masing-masing,” lanjutnya pada paragraf berikutnya.
“Kami, dengan ini berazham untuk mendidik dan mengatarkan anak-anak kami menjadi insan yang cerdas dan berkarakter terpuji demi menjaga kehormatan negeri,” tutup paragraf.
Pada kesempatan ini juga, Gubernur Riau menambahkan, program Penguatan Pendidikan Karakter sangat bagus, dan harus diberikan dukungan. Dalam jamuan makan malam di gubernuran, dan apel pagi di halaman kantor gubernuran, mendikbud menurut Arsyadjuliandi sudah banyak menjelaskan tentang PPK. Menurutnya program ini sangat bagus dan patut didukung penyelenggaraannya.
Dikesempatan yang sama, mendikbud menyampaikan apresiasinya kepada gubernur beserta para pelaku pendidikan di Provinsi Riau yang telah menyampaikan pernyataan dukungan terhadap pelaksanaan program Penguatan Pendidikan Karakter. Dalam penerapan PPK, kata Muhadjir, tidak sama dengan penerapan Fullday School. “PPK ini tidak sama dengan Fullday School, dan Kemendikbud tidak menjalankan Fullday School,” ujar Muhadjir. melalui siaran persnya.
Ia menambahkan ada lima karakter yang harus dikembangkan dalam penguatan pendidikan karakter ini, yakni religius, nasionalisme, kemandirian, integritas, dan semangat gotong royong, sehingga sumber belajar di luar sekolah bisa diajak aktif dalam proses belajar mengajar di sekolah. Penguatan kokurikuler dan ekstrakurikuler penting sebagai penguatan karakter di sekolah.