Selasa 11 Jul 2017 12:22 WIB

Sekolah Disarankan Fokus Kenalkan Perubahan di Pekan Pertama

Rep: Dadang Kurnia/ Red: Andi Nur Aminah
Sejumlah siswa-siswi murid baru kelas 1 mengikuti apel pada hari pertama masuk sekolah di Sekolah Dasar Negeri (SDN) Pejaten Barat 10 Pagi, Jakarta Selatan, Senin (10/7).
Foto: Mahmud Muhyidin
Sejumlah siswa-siswi murid baru kelas 1 mengikuti apel pada hari pertama masuk sekolah di Sekolah Dasar Negeri (SDN) Pejaten Barat 10 Pagi, Jakarta Selatan, Senin (10/7).

REPUBLIKA.CO.ID,  JAKARTA -- Praktisi dan pengamat pendidikan, Itje Chodidjah menyarankan agar di pekan-pekan awal, sekolah lebih fokus untuk mengenalkan perubahan-perubahan yang akan dihadapi siswa. Sehingga, siswa baru menyesuaikan dengan lingkungan barunya, serta lebih memahami perubahan yang akan dihadapi di masa berikutnya.

"Sekolah jangan bilang anak-anak ini susah diatur dan sebagainya, tapi siapkan dulu agar nantinya mereka menjadi anak-anak yang memahami. Karena kan bukan perkara susah diatur dan tidak. Kalau dia memahami mengapa mereka harus melakukan ini dan itu, tentu saja mengatur itu akan relatif mudah," kata Itje saat dihubungi Republika.co.id, Selasa (11/7).

Menurut Itje, ada beberapa perubahan krusial yang harus dikenalkan kepada anak-anak sekolah. Seperti untuk anak kelas 11 yang naik ke kelas 12, kelas 8 ke 9 dan dari kelas 5 ke kelas 6, perubahan krusial yang harus dikenalkan adalah mereka akan mengakhiri masa studi di jenjang tersebut dan akan memasuki jenjang berikutnya.

Begitu pun untuk kelas kelas 1, kelas 7 dan kelas 10, dimana mereka mendapat lingkungan yang serba baru, yang harus dikenalkan adalah fisik sederhana yang bisa dilihat anak-anak. Semisal, sekolah tempat mereka menunyut ilmu, siapa saja guru yang mengajar di sekolah tersebut, pelajaran apa saja yang diajarkan guru-guru tersebut, dan lain sebagainya.

"Jadi hal-hal semacam ini, itu dikenalkan secara sengaja terstruktur dan terjadwal. Jadi anak itu tahu di lingkungan itu ada apa aja," terang Itje.

Sementara itu, lanjut Itje, untuk anak di tingkat SMP dan SMA harus pula dikenalkan kegiatan-kegiatan produktif yang bisa dijalankan di usianya. Tentunya, kegiatan-kegiatan produktif yang dikenalkan adalah yang sifatnya positif. "Kalau itu direncanakan dan serentak secara nasional, penguatan pendidikan karakter akan menjadi lebih efektif. Kemudian dari awal semua nyadar bahwa sekolah itu tidak hanya untuk mendapat nilai tapi menyiapkan diri untuk hidup," terang Itje.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement