Rabu 01 Nov 2017 22:42 WIB

Pengamat: Persoalan Akses dan Infrastruktur Pendidikan Jauh

Rep: Umi Nur Fadhilah/ Red: Bayu Hermawan
Rehabilitasi Sekolah (ilustrasi)
Foto: Republika/Putra M. Akbar
Rehabilitasi Sekolah (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pengamat pendidikan M Abduhzen menilai persoalan akses dan infrastruktur pendidikan butuh perhatian menyeluruh. Abduhzen mengatakan, gedung dan berbagai fasilitias pendidikan sebaguan besar dibangun pada era 1970an, sehingga wajar jika saat ini banyak sekolah yang rusak secara bersamaan.

"Memang persoalan akses dan infrasutuktur pendidikan kita masih jauh akan selesai," katanya kepada Republika.co.id, Rabu (1/11).

Abduhzen menegaskan perbaikan akses dan mutu harus berjalan simultan. Sebab, ia mengatakan keterbatasan dana membuat upaya-upaya peningkatan keduanya tak dapat optimal. Ia mengatakan sebagian besar dana pendidikan tersalur ke daerah berupa DAU dan DAK. Namun, hanya sebagian kecil daerah serius menangani pendidikan.

"Pendidikan di daerah lebih banyak dipolitisasi untuk kepentingan status quo penguasa," ujarnya.

Begitu pun sumber daya yang memahami konsep-konsep pemajuan pendidikan di daerah terbatas. Dengan demikian, menurut dia wajar apabila strategi dan pilihan-pilihan program tidak tepat.

Abduhzen mengingatkan kemampuan dan kapasitas Kemendikbud mendorong kemajuan pendidikan di daerah terbatas. Sehingga, ia menegaskan harus ada kemauan politik dari pemerintah atau para pengambil kebijakan, yakni presiden dan kementerian dalam negeri.

Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) Muhadjir Effendy mengatakan Kemendikbud menganggarkan Rp 3.516,28 miliar untuk peningkatan akses pendidikan, yakni berupa rehabilitasi, pembangunan unit sekolah baru dan ruang kelas baru, revitalisasi sekolah.

Terkait peningkatan akses dan mutu pendidikan, ia menjelaskan, Kemendikbud menargetkan rehabilitasi 20.643 ruang kelas, 73 unit sekolah baru, membangun 3.725 unit perpustakaan, membangun 6.379 ruang kelas baru.

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
يٰبَنِيْٓ اٰدَمَ لَا يَفْتِنَنَّكُمُ الشَّيْطٰنُ كَمَآ اَخْرَجَ اَبَوَيْكُمْ مِّنَ الْجَنَّةِ يَنْزِعُ عَنْهُمَا لِبَاسَهُمَا لِيُرِيَهُمَا سَوْاٰتِهِمَا ۗاِنَّهٗ يَرٰىكُمْ هُوَ وَقَبِيْلُهٗ مِنْ حَيْثُ لَا تَرَوْنَهُمْۗ اِنَّا جَعَلْنَا الشَّيٰطِيْنَ اَوْلِيَاۤءَ لِلَّذِيْنَ لَا يُؤْمِنُوْنَ
Wahai anak cucu Adam! Janganlah sampai kamu tertipu oleh setan sebagaimana halnya dia (setan) telah mengeluarkan ibu bapakmu dari surga, dengan menanggalkan pakaian keduanya untuk memperlihatkan aurat keduanya. Sesungguhnya dia dan pengikutnya dapat melihat kamu dari suatu tempat yang kamu tidak bisa melihat mereka. Sesungguhnya Kami telah menjadikan setan-setan itu pemimpin bagi orang-orang yang tidak beriman.

(QS. Al-A'raf ayat 27)

Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement