REPUBLIKA.CO.ID,BOGOR -- Rektor Institut Pertanian Bogor (IPB) periode 2017-2022, Arif Satria, akan fokus dalam pengembangan keilmuan terkini atau frontiers yang harus menjasi bagian dari solusi atas segala permasalahan riil di masyarakat. IPB juga diharapkan bisa menjadi rujukan utama dalam bidang pertanian, kelautan dan biosains tropika baik nasional maupun global.
Arif menuturkan, keilmuan terkini seperti data sciences makin berkembang, diiringi dengan memudarnya sekat-sekat keilmuan dan berkembangnya transdisciplinary sciences, seperti sustainability sciences dan complexity science. Dampaknya, perlu penyelarasan kurikulum, program studi, dan arah/road map riset, tuturnya dalam sambutan wisuda pertamanya di Kampus IPB Dramaga, Bogor, Rabu (17/1).
Banyak cara yang dilakukan IPB untuk mencapai target ini, di antaranya dengan segera mendirikan Center for Sustainability Science dan Halal Center pada tahun ini.
Selain itu, IPB juga terus mengembangkan program studi baru yang inovatif, adaptif dan relevan dengan kebutuhan serta tantangan perkembangan zaman. "Di antaranya, Sekolah Bisnis, Teknologi Hasil Ternak, dan Aktuaria, " ucap Arif.
Transformasi Program Diploma ke Sekolah Vokasi juga akan dilakukan. Rencana ini dilakukan untuk menjadi jawaban atas kebutuhan akan ahli madya yang terampil pada keahlian tertentu serta mampu menghasilkan penelitian terapan dan kegiatan yang bermanfaat bagi masyarakat.