Kamis 01 Mar 2018 00:52 WIB

India Ingin Kolaborasi dengan Bali di Bidang Pendidikan

Pemerintah India juga menawarkan beasiswa pendidikan.

Beasiswa pendidikan di India (ilustrasi)
Beasiswa pendidikan di India (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, DENPASAR  --  Pemerintah India melalui India Cultural Center (ICC) Bali menawarkan kerja sama di bidang pendidikan dan kebudayaan kepada pemerintah provinsi setempat.

"Untuk kerja sama bidang pendidikan, berupa tawaran beasiswa penuh dari Pemerintah India untuk masyarakat Bali di beberapa universitas ternama di India," kata Direktur ICC Shri Manohar Puri saat beraudiensi dengan Gubernur Bali Made Mangku Pastika, di Denpasar, Rabu (28/2).

Menurut Manohar Puri, ICC hanya terdapat dua di Indonesia yaitu di Jakarta dan Bali, yang fokus dengan pengembangan dan kerja sama bidang pendidikan. Termasuk juga kebudayaan antara Pemerintah India dengan pemerintah setempat, yang meliputi pertukaran kebudayaan dan pendidikan.

Terkait beasiswa yang ditawarkan berupa program pendidikan rentang waktu tiga bulan, enam bulan, satu tahun serta dua tahun. Semua beasiswa ditanggung penuh oleh Pemerintah India baik tiket pesawat pulang-pergi, akomodasi hingga uang saku selama tinggal di India.

Sementara itu, fokus studi yang ditawarkan adalah pendidikan bahasa Hindi, bahasa Sansekerta serta kebudayaan. Untuk itu, dia berharap Pemerintah Provinsi Bali bisa bersinergi untuk menyosialisasikan program tersebut kepada masyarakat.

Dia juga berharap melalui program beasiswa ini bisa memberikan kontribusi bagi pariwisata Bali. "Banyak masyarakat India yang ingin datang ke Bali untuk liburan, dan banyak di antara mereka tidak bisa bahasa Inggris, mereka menggunakan bahasa Hindi," ucapnya.

Menanggapi tawaran tersebut, Gubernur Bali Made Mangku Pastika memberikan apresiasi yang sangat mendalam. Ia mengatakan, saat ini Universitas Hindu Indonesia (Unhi) Denpasar telah memiliki program studi Ayur Weda.

Untuk itu, Pastika berharap dalam waktu dekat Rektor Unhi bisa bertemu dengan Direktur ICC untuk membicarakan kerja sama lebih lanjut.

Mengenai kerja sama bidang lain seperti kebudayaan dan pariwisata, Pastika berharap bisa dimasukkan ke dalam agenda, sehingga bisa dibahas lebih dalam lagi.

sumber : Antara
BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
يَسْتَفْتُوْنَكَۗ قُلِ اللّٰهُ يُفْتِيْكُمْ فِى الْكَلٰلَةِ ۗاِنِ امْرُؤٌا هَلَكَ لَيْسَ لَهٗ وَلَدٌ وَّلَهٗٓ اُخْتٌ فَلَهَا نِصْفُ مَا تَرَكَۚ وَهُوَ يَرِثُهَآ اِنْ لَّمْ يَكُنْ لَّهَا وَلَدٌ ۚ فَاِنْ كَانَتَا اثْنَتَيْنِ فَلَهُمَا الثُّلُثٰنِ مِمَّا تَرَكَ ۗوَاِنْ كَانُوْٓا اِخْوَةً رِّجَالًا وَّنِسَاۤءً فَلِلذَّكَرِ مِثْلُ حَظِّ الْاُنْثَيَيْنِۗ يُبَيِّنُ اللّٰهُ لَكُمْ اَنْ تَضِلُّوْا ۗ وَاللّٰهُ بِكُلِّ شَيْءٍ عَلِيْمٌ ࣖ
Mereka meminta fatwa kepadamu (tentang kalalah). Katakanlah, “Allah memberi fatwa kepadamu tentang kalalah (yaitu), jika seseorang mati dan dia tidak mempunyai anak tetapi mempunyai saudara perempuan, maka bagiannya (saudara perempuannya itu) seperdua dari harta yang ditinggalkannya, dan saudaranya yang laki-laki mewarisi (seluruh harta saudara perempuan), jika dia tidak mempunyai anak. Tetapi jika saudara perempuan itu dua orang, maka bagi keduanya dua pertiga dari harta yang ditinggalkan. Dan jika mereka (ahli waris itu terdiri dari) saudara-saudara laki-laki dan perempuan, maka bagian seorang saudara laki-laki sama dengan bagian dua saudara perempuan. Allah menerangkan (hukum ini) kepadamu, agar kamu tidak sesat. Allah Maha Mengetahui segala sesuatu.”

(QS. An-Nisa' ayat 176)

Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement