Kamis 26 Sep 2024 15:02 WIB

Ini Keuntungan Beasiswa TAMBA dan SAMBA, dari Ilmu Hingga Jaringan Internasional

Orang-orang terpilih akan menjalani studi di salah satu sekolah bisnis terbaik AS

Rep: Frederikus Bata/ Red: Friska Yolandha
Dari kiri - kanan: Michelle Julianne Soeryajaya (William & Lily Foundation), Giovanna Thohir (Yayasan Mochamad Thohir), Gabriella Thohir (Yayasan Mochamad Thohir),  Roland Wiryawan (AUSCI), setelah berdiskusi dengan awak media terkait Program Beasiswa TAMBA & SAMBA, di Menara Karya, Jakarta Selatan, Rabu (25/9/2024).
Foto: Frederikus Bata
Dari kiri - kanan: Michelle Julianne Soeryajaya (William & Lily Foundation), Giovanna Thohir (Yayasan Mochamad Thohir), Gabriella Thohir (Yayasan Mochamad Thohir), Roland Wiryawan (AUSCI), setelah berdiskusi dengan awak media terkait Program Beasiswa TAMBA & SAMBA, di Menara Karya, Jakarta Selatan, Rabu (25/9/2024).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Gabriella Thohir menjelaskan sejumlah keuntungan bagi penerima beasiswa TAMBA (Thohir Marshall MBA) dan SAMBA (Soeryadjaya Marshall MBA). Orang-orang terpilih akan menjalani studi di salah satu sekolah bisnis terbaik Amerika Serikat (AS), yaitu University of Southern California (USC) Marshall School of Business.

Ini periode kedua program beasiswa TAMBA dan SAMBA. Dibuka mulai tanggal 1 Juli - 30 September 2024 untuk tahun ajaran 2025-2026. Program ini memberikan kesempatan kepada profesional dan entrepreneur Indonesia untuk melanjutkan studi magister (S2) International Business Education and Research (IBEAR) MBA selama setahun.

Baca Juga

"Jadi ini program MBA S2 yang intensif karena biasanya MBA program di AS itu dua tahun. Tapi di sini mereka mempercepat programnya menjadi setahun. Ini sangat menarik, memberikan kesempatan kepada para mahasiswa mendapatkan skill yang bisa dibilang kekinian, dan memperaktekkan skill itu dalam bentuk studi kasus, maupun kerja sama, kolaborasi dengan perusahaan," kata Gabby yang saat ini turut mengurusi Yayasan Mochamad Thohir saat berdiskusi dengan awak media di Lantai 17 Menara Karya, Jakarta Selatan, Rabu (25/9/2024).

Ia melanjutkan, beasiswa ini sifatnya penuh.  Bukan hanya kebutuhan keuangan sekolah yang ditanggung. Lebih dari itu.

Termasuk kebutuhan hariannya selama setahun di negeri Paman Sam. Lalu biaya tempat tinggalnya. Hingga tiket pulang pergi Indonesia-AS, AS-Indonesia.

"Jadi benar-benar tinggal berangkat," ujar Gabby.

Michelle Julianne Soeryadjaya (William & Lily Foundation) menyinggung benefit lainnya yang diperoleh orang-orang terpilih. Ia menerangkan bagaimana Los Angeles (LA) merupakan salah satu kota terbesar di AS. Daerah yang masuk kategori area bisnis.

Sehingga para kandidat bisa mengembangkan wawasan. Tak hanya di bangku sekolah. Nuansa di daerah yang mereka tinggal juga mendukung.

"Ini kesempatan yang sangat langka, bisa mengubah cara pandang, perspektif, dan segalanya. Jadi kita juga merasa terhormat bisa membantu mendukung inisiatif seperti ini," ujar Michelle (Director of William and Lily Foundation).

Setelah mengirim tiga profesional dan entrepreneur pada periode pertama (tahun ajaran 2024-2025), di periode kedua ini (tahun ajaran 2025-2026), TAMBA dan SAMBA akan mengirimkan dua kandidat lagi. Sebelumnya Ketua Yayasan Mochamad Thohir, Garibaldi Thohir atau Boy Thohir mengatakan bersikap agile dan adaptif adalah sikap yang harus dimiliki oleh pemimpin bisnis ditengah persaingan bisnis global saat ini. Pihaknya mendukung program AUSCI bersama TAMBA & SAMBA, agar dapat membantu meningkatkan kemampuan penerima beasiswa dalam menghadapi tantangan dunia bisnis saat ini, dan melengkapi mereka dengan pola pikir yang strategis dan global. 

"Melalui program ini, kami berharap dapat mengembangkan generasi pemimpin bisnis Indonesia berikutnya yang akan membentuk masa depan Indonesia," ujar Boy.

Ia senang  melihat semangat dan antusiasme profesional dan entrepreneur untuk melanjutkan studinya di luar negeri. Ini menandakan bahwa ada dorongan lebih tinggi untuk belajar dan meningkatkan pengalaman internasional. Di dunia bisnis saat ini, penting untuk mendapat perspektif baru, keterampilan lintas budaya, dan jaringan global yang luas. 

"Hal ini dapat mendukung mereka sebagai pemimpin masa depan dalam dunia bisnis yang semakin global dan kompetitif,” kata Edwin Soeryadjaya, Pendiri William & Lily Foundation.

Ketua AUSCI, Anto Perwata mengatakan, melalui program TAMBA dan SAMBA, Alumni University of Southern California Indonesia (AUSCI), senang sekali dapat kembali melaksanakan beasiswa untuk belajar di USC Marshall School of Business. "Kami mengundang profesional dan entrepreneur dengan pengalaman kerja minimal 6 tahun dan menunjukkan potensikepemimpinan yang kuat untuk mendaftar.”

Syarat pelamar beasiswa AUSCI TAMBA dan SAMBA:

  1. Berkewarganegaraan Indonesia
  2. Berusia maksimal 40 tahun
  3. Berkomitmen untuk bekerja di Indonesia selama 5 tahun setelah lulus
  4. Profesional atau entrepreneur yang telah bekerja selama 6 tahun
  5. Memiliki skor TOEFL minimal 95 atau IELTS minimal 7
  6. Memiliki skor GMAT (Waiver Available)

GMAT Waiver dapat diberikan dengan mengikuti cara yang ada di https://www.marshall.usc.edu/programs/graduate-programs/mba-programs/one-year-mba/ admissions

Pelamar wajib mengisi formulir aplikasi secara online, dan mengunggah skor TOEFL/IELTS, GMAT serta pernyataan pribadi dan surat rekomendasi di website kami (http://ausci.org/scholarship). Jadwal submission adalah tanggal 1 Juli 2024 hingga 30 September 2024. Setelah seleksi administrasi, pelamar akan mengirim video pendek perkenalan diri berdurasi 3 menit, dan esai berdasarkan topik yang dikirim melalui email. Video dan esai ini harus diserahkan paling lambat pada 21 Oktober 2024 pukul 17.00 WIB.

Kandidat terpilih wajib mengikuti wawancara offline dengan panitia seleksi pada 2 November 2024. Seleksi dilanjutkan dengan wawancara akhir bersama panitia penerimaan University of Southern California (USC) pada 15 November 2024 dan pengumuman terakhir di 15 Desember 2024. Penerima beasiswa TAMBA & SAMBA diharapkan memiliki komitmen untuk kembali ke Indonesia dan berkontribusi dalam pembangunan negara selama minimal 5 tahun setelah menyelesaikan studi. Hal ini diterapkan untuk memastikan bahwa potensi lokal yang 

dikembangkan akan menerapkan manfaatdan pengetahuan yang diperoleh dari program MBA IBEAR untuk kemajuan Indonesia yang berkelanjutan, khususnya di bidang bisnis.

 

 

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement