REPUBLIKA.CO.ID, PURWAKARTA -- Dinas Pendidikan Kabupaten Purwakarta, melansir ada 172 SMP dan MTs yang akan menggelar ujian nasional (UN) pada 23-26 April mendatang. Akan tetapi, sekolah yang siap menggelar UN berbasis komputer baru 48 sekolah. Selebihnya, 124 sekolah masih menggelar UN berbasis manual.
Kabid Pendidikan Dasar Dinas Pendidikan Kabupaten Purwakarta, Kusnandar, mengatakan, 124 SMP dan MTs belum bisa menggelar UNBK. Sekolah-sekolah tersebut akan menyelenggarakan UN dengan menggunakan kertas dan pensil (UNKP). Meski demikian, penyelenggaraan UNBK tahun ini perlu diapresiasi. Sebab, sekolah yang sudah bisa menjalankan UNBK mengalami peningkatan.
"Tahun lalu, SMP di kita yang siap menggelar UNBK hanya empat sekolah. Tapi, tahun ini meningkat tajam jadi 48 sekolah," ujarnya, kepada sejumlah media, Rabu (18/4).
Meski demikian, lanjut Kusnandar, masih banyak SMP/MTs yang belum siap UNBK. Salah satu alasannya, karena sekolah belum mampu menyediakan komputer secara massal bagi para siswa. Dengan begitu, 124 sekolah ini tetap menggelar UN dengan motede kertas dan pensil atau manual.
Menurut Kusnandar, jumlah peserta UN pekan depan ini mencapai 12.549 pejar. Terdiri dari, 7.732 siswa akan ikut UNBK. Sisanya, 4.817 siswa ikut ujian nasional kertas dan pensil (UNPK). UN tersebut, akan digelar selama empat hari. Terhitung mulai 23 April hingga 26 April mendatang.
"Selain itu, masih ada sekolah yang belum bisa menggelar UN secara mandiri. Makanya, UN untuk SMP/MTs ini akan bekerja sama dengan tujuh SMA/SMK. Terutama, meminjam bangunan dan komputernya," ujarnya.
Sementara itu, Kepala SMPN 7 Purwakarta, Dedeh Mumun Maemunah, mengatakan, sekolahnya sudah siap mengikuti UNBK. Ada 354 siswa yang mengikuti ujian berbasis komputer tersebut. Untuk kelancaran UNBK ini, pihaknya sudah menggandeng SMAN 3 Purwakarta.
"Persiapannya sudah maksimal. Karena, para siswa sudah mengikuti simulasi sebelumnya. Untuk UNBK ini akan digelar dengan dua sesi, karena keterbatasan jumlah komputer," ujarnya.