REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Yayasan Generasi Indonesia Internasional (IDGen) dan komunitas sepak bola Uni Papua menggelar program "Sepakbola untuk Perdamaian" atau Football for Peace. Uni Papua dan IDGen menyebutkan gelaran ini sebagai alat persatuan bangsa dan menyemai benih-benih perdamaian dalam diri generasi muda Indonesia. Selain itu, sebagai agen diplomasi untuk dunia internasional.
Manager Government dan Corporate Relation Fuad Albar menyatakan, ingin mengajak anak-anak Indonesia untuk bersenang-senang dengan bermain sepak bola. Tak hanya itu, pihaknya juga berupaya menghadirkan nilai-nilai perdamaian dan toleransi dalam diri mereka.
"Saat ini, IDGen telah tersebar di lebih dari 30 daerah dari Aceh hingga Papua. Bahkan, tiga tahun belakang IDGen telah berkembang sampai di Helsinki, Los Angeles, London, dan Osaka," tutur dia berdasarkan rilis yang diterima Republika.co.id.
Mereka yang tergabung dalam IDGen secara sukarela meluangkan waktu untuk menanamkan nilai perdamaian dan toleransi melalui kegiatan sepak bola. "Kami yakin, kami semua disatukan oleh visi yang sama, yaitu membentuk karakter generasi muda yang cinta damai dan cinta NKRI."
Kegiatan sepak bola untuk perdamaian ini adalah kali pertama dilaksanakan di empat kota, yaitu Banda Aceh, Jakarta, Manokwari, dan Tabanan. Kegiatan ini melibatkan TNI/Polri, Badan Narkotika Nasional, Dinas Pemuda dan Olahraga, serta LSM sebagai narasumber workshop kebangsaan. Sedangkan, peserta berasal dari praktisi sepak bola, guru olahraga, komunitas kepemudaan, perguruan tinggi, dan sekolah sepak bola sebagai training of trainers.
Total mereka yang terlibat dalam kegiatan ini sekitar 1.000 orang. Pelaksanaan di Banda Aceh dan Manokwari dari tanggal 24 September hingga 28 September. Jakarta dimulai 1 Oktober hingga 5 Oktober 2018 dan Tabanan dari 18 Oktober hingga 21 Oktober 2018.
"Dalam rangkaian kegiatan ini, kami akan memilih dua anak dari masing-masing regional ditambah dengan satu orang pendamping dari setiap regional untuk diberangkatkan ke Lombok dalam rangka coaching clinic dan trauma healing untuk anak-anak korban gempa. Anak-anak ini sekaligus dinobatkan sebagai duta sepak bola untuk perdamaian," tutur dia.
Sementara untuk Football for Peace Festival, ini yang kedua kali digelar. Sebelumnya pada 2017, IDGen dan Kementerian Luar Negeri menyelenggarakan Football for Peace dengan melibatkan 18 kedutaan besar dan komunitas sepak bola lokal.