Rabu 20 Feb 2019 22:10 WIB

Kolaborasi Video Jadi Solusi Pendidikan di Indonesia

Kolaborasi video akan memberikan efek berganda terutama untuk perttemuan jarak jauh

Rep: Farah Noersativa/ Red: Ichsan Emrald Alamsyah
Peluncuran Simplifying Collaboration. Direktur Penjualan Kayreach System, Handry di acara peluncuran Simplifying Collaboration yang berkolaborasi dengan BenQ, Logitech, dan Zoom, di Jakarta Pusat, Rabu (20/2).
Foto: Republika/Farah Noersativa
Peluncuran Simplifying Collaboration. Direktur Penjualan Kayreach System, Handry di acara peluncuran Simplifying Collaboration yang berkolaborasi dengan BenQ, Logitech, dan Zoom, di Jakarta Pusat, Rabu (20/2).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Peluncuran kolaborasi Simplifying Collaboration oleh perusahaan system integrator, PT Kayreach System telah berlangsung, di Jakarta Pusat, Rabu (20/2). Kayreach berkolaborasi dengan BenQ, Logitech, dan Zoom, untuk mewujudkan kolaborasi video yang terjangkau.

Country Manager Logitech Indonesia, Ismail Maksum mengatakan, pihaknya bersama dengan ketiga perusahaan lain memberikan solusi pendidikan di Indonesia. 

“Ada berapa kelas yang punya masalah tidak punya guru? Rp 99 juta (harga paket)  memang mungkin terkesan mahal. Tapi dibandingkan kita harus membayar (transportasi dan akomodasi) guru setiap bulan untuk ke daerah-daerah. Apakah ini bisa menjadi solusi pendidikan di Indonesia?,” kata Ismail, di Jakarta Pusat, Rabu (20/2).

Menurutnya, kolaborasi video akan memberikan efek berganda. Artinya, semakin banyak pengguna yang pakai, maka nilainya menjadi semakin banyak orang bisa lebih produktif. 

“Sehingga, menurut kami, kolaborasi video dari sisi pendidikan ini lebih efektif,” kata Ismail.

Menurutnya, kolaborasi video ini bukan difokuskan untuk menjual barang atau produk. Melainkan, untuk menjual solusi sulitnya pertemuan jarak jauh dilakukan saat ini. 

Namun, permasalahan yang saat ini dialami oleh Indonesia adalah koneksi internet yang tak stabil. Menurutnya, Indonesia lebih membutuhkan bandwidth yang stabil, bukan yang besar dan berkecepatan tinggi. 

“Jadi selama bandwidthnya stabil, bayangin kita tidak perlu terbangin guru yang ada di pelosok Kalimantan, misalnya. Selama ada internet stabil,” kata dia.

Manajer Pengembangan Bisnis PT BenQ Indonesia, Muhammad Yusuf Guamo sepakat dengan hal itu. Dia menyebut pihaknya tengah melakukan kerja sama dengan beberapa asosiasi non profit untuk membantu mewujudkan digitalisasi pendidikan.

“Selama ini, kolaborasi video itu kan arahnya selalu ke Universitas Terbuka atau UT, karena pemerintah memang menginstruksikan digitalisasi pendidikan ke UT,” kata Harry pada waktu dan tempat yang sama.

Menurutnya, pada 2019 ini, pemerintah menantang universitas-universitas lain untuk melakukan digitalisasi pendidikan. “Nah, ini yang kita coba bantu pemerintah,” tutur dia. 

Kayreach berkolaborasi dengan BenQ, Logitech, dan Zoom untuk mewujudkan kolaborasi video di Indonesia. BenQ sendiri mengunggulkan Interactive Flat Panels (IFP) yaitu sebuah layar sentuh yang interaktif.

Sementara, Logitech menyediakan perangkat kamera Logitech Group yang dapat menangkap gambar sebuah audiens untuk melakukan pertemuan jarak jauh. Lalu, Zoom, merupakan sebuah software aplikasi yang menyediakan fitur-fitur konferensi video yang mutakhir. 

Keempat perusahaan melakukan kolaborasi untuk menyediakan dua paket kolaborasi konferensi video. Paket itu adalah paket Executive Room dengan harga Rp 225 juta sampai Maret 2019. Lalu, paket Medium Room dengan harga Rp 99 juta sampai Maret 2019. 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement