REPUBLIKA.CO.ID,TANGERANG SELATAN -- Ada yang berbeda di Sabtu (26/10) pagi kali itu di Ruang Auditorium lantai 5 SD Islam Terpadu Auliya, Tangerang Selatan. Siswa-siswi kelas 5 SD bersama orang tuanya berkumpul bersama untuk mengikuti kegiatan My First Book.
Kegitan kali ini merupakan salah satu dari program utama (Protam) tentang literasi yang diselenggarakan oleh sekolah. Di acara kali ini, antara wali murid dan siswa akan diajak untuk memahami lebih dalam tentang dunia membaca dan menulis.
Selaku Penanggung Jawab Acara, Nurmilda Awaliyah Sofiani menyebut kegiatan ini dilakukan sebagai salah satu cara untuk meningkatkan ketertarikan murid terhadap dunia literasi. Khususnya yang ditekankan adalah kegemaran dalam menulis.
"Tantangan anak-anak di dunia saat ini khususnya untuk literasi memang sangat kuat. Persaingannya ada gawai dan internet. Kita ingin mengenalkan bahwa dunia menulis ini menarik sekali," ujar guru yang lebih dikenal dengan Milda ini, Senin (28/10).
Ia menyebut dalam kegiatan kemarin, siswa dan wali murid diperkenalkan tentang proses pembuatan, pengolahan, sampai tulisan itu dicetak. Meskipun memakan waktu yang lama, tapi bagi siswa yang dapat menghasilkan karya menjadi hal yang membanggakan. Milda juga menyebut, meskipun karya yang dihasilkan tidak bisa banyak, tapi karya ini bisa sebagai sarana mengulang memori.
Milda menyebut dengan menulis dapat membantu siswa dalam menuangkan ide mereka dan wadah untuk menulis. Sekolah memiliki kekhawatiran, di zaman modern yang banyak tantangan dan distraksi ini, mereka tidak tahu harus kemana harus menyalurkan ide.
"Sekolah berharap dari kegiatan yang diberi nama 'My first book' ini menjadi sarana mereka (siswa) untuk berkembang. Kegiatan ini baru yang pertama untuk angkatan saat ini," ucapnya.
Di SDIT Auliya untuk meningkatkan literasi, setiap hari Senin selama satu jam akan digunakan untuk kegiatan literasi. Siswa-siswi diminta untuk menulis pengalaman mereka saat libur Sabtu-Ahad maupun membaca buku yang mereka punya. Dari rumah, mereka sudah membawa buku sendiri yang nantinya ditukarkan dengan bacaan milik temannya yang lain lalu dibaca bersama-sama.
Beberapa rangkaian acara dalam kegiatan tersebut antara lain membaca buku bersama, seminar seputar menulis dari Marcella Simon, tanya jawab, dan kegiatan menulis oleh wali murid. Marcella saat acara diketahui memberikan informasi seputar tips, manfaat, dan motivasi seputar menulis. Menulis tidak hanya berupa cerita tapi bisa juga puisi dan cerita bergambar atau komik.
"Kemarin ada talkshow dulu, baru kita kasih kesempatan orang tua untuk menulis. Kalau sebelumnya, anak-anaknya kan sudah diajak untuk menulis. Jadi orang tua merasakan bagaimana perasaan anak-anaknya saat menulis. Bagaimana proses dan caranya," ujar Milda.
Terakhir, Milda berharap adanya kegiatan ini bisa menambah percaya diri anak dalam menuangkan ide-idenya dan meningkatkan semangat mereka. Ketika mereka sudah semangat, ada keberlanjutan dan siswa-siswi bisa menghasilkan karya yang bermanfaat.