REPUBLIKA.CO.ID, PALANGKARAYA -- Perguruan Tinggi Muhammadiyah (PTM) dan Perguruan Tinggi 'Aisyiyah (PTA) menyelenggarakan workshop kerja sama internasional di kampus Universitas Muhammadiyah Palangkaraya, Kalimantan Tengah.
Acara dihadiri oleh 50 utusan Kantor Urusan Internasional (KUI) masing-masing PTM dan PTA. Acara dibuka oleh Majelis Diktilitbang PP. Muhammadiyah yang diwakili oleh Prof. Dr. Bambang Setiadi dan berlangsung selama tiga hari (27-29/11).
Majelis Diktilitbang PP. Muhammadiyah, Prof. Dr. Bambang Setiadi menekankan perlunya program double degree bagi mahasiswa sehingga mahasiswa mempunyai pengalaman luar negeri dan bisa menjadi anak berwawasan global yang multi culture. Bambang berharap agar mahasiswa PTM/ PTA selangkah lebih maju dari PTS lainnya dalam hal wawasan internasional.
"Universitas Muhammadiyah Surakarta (UMS) sebagai salah satu PTM masuk dalam urutan 9 besar universitas terbaik di Indonsia versi QStar, hal ini menunjukkan bahwa PTM tidak kalah dalam berkompetisi dengan purguruan tinggi negeri lainnya di Indonesia", tegas Bambang yang juga merupakan Rektor UMS ini dengan bangga.
Sementara itu, Rektor UM Palangkaraya, H. Bulkani mengingatkan perlunya kerjasama internasional yang aplikatif dan realistis, tidak hanya berhenti dalam bentuk MoU saja. Bulkani menganggap penting PTM/PTA untuk duduk bersama dan saling berbagi pengalaman kerjasama internasional karena PTM dan PTA selalu tumbuh bersama dan saling membantu.
UM Palangkaraya menurutnya sudah banyak menjalin kerja sama internasional, seperti melakukan pertukaran pelajar dengan beberapa kampus di Thailand Selatan.
Acara Workshop menghadirkan para nara sumber, di antaranya Kasubdit Kerjasama Antar Lembaga Ditjen Dikti, Purwanto Subroto, Rektor Unversity of Kyung Dong-Korea, Prof. Dr. John Lee, dan para pakar dari internal PTM sendiri yang sudah maju dalam kerjasama internasional.
Ketua Forum KUI PTM, Ida Puspita, MA. Res yang menjadi leader Forum KUI ini setahun ke depan menambahkan bahwa Forum KUI PTM/ PTA se-Indonesia yg diadakan di UM Palangkaraya ini merupakan salah satu program kerja kepengurusan Forum KUI PTM se-Indonesia tahun 2015/ 2016 yang tahun ini diamanahkan kepada UAD sebagai ketua.
Tujuan utama workshop di UM Palangkaraya ini untuk menggodok joint activities seperti kuliah kerja nyata, praktek pengajaran lapangan dan summer program yang diselenggarakan secara bersama-sama di antara PTM dan PTA alias dalam konsorsium.
''Harapannya PTM yang sudah berkembang internasionalisasinya bisa membina PTM yang masih baru belajar sehingga internasionalisasi di PTM/ PTA bisa semakin membuktikan bahwa di antara PTM/ PTA adalah saudara yang saling mendukung bukan berkompetisi", Ida Puspita yang smart ini menegaskan.
Hal senada disampaikan oleh Wakil Ketua Forum KUI dan juga sebagai ketua KUI Universitas Muhammadiyah Jakarta (UMJ), Endang Zakaria. "Dengan forum KUI PTM/PTA ini, berbagai kampus Muhammadiyah dan Aisyiyah berbagi pengalaman dan memperkaya pengetahuan dalam hal kerjasama luar negeri. Kerjasama internasional khususnya dengan universitas yang ada di luar negeri dalam era globalisasi ini merupakan suatu keharusan bagi suatu kampus yang bermimpi untuk go internasional", kata Endang Zakaria.
Malam harinya para utusan KUI PTM/ PTA diudang silaturrahim ke rumah Walikota Palangkaraya, HM Riban Satia. Walikota yang juga alumnus FISIP UM Palangkaraya ini menyambut baik kegiatan Forum KUI ini sebagai bentuk dari kemajuan dunia pendidikan tinggi.