Selasa 11 Sep 2018 18:10 WIB

Yusril Khawatir Masyumi Punah Jika PBB tak Bisa ke Senayan

PBB punya kepentingan untuk mempertahankan eksistensi Masyumi.

Rep: Amri Amrullah/ Red: Muhammad Hafil
Partai Masyumi.
Partai Masyumi.

REPUBLIKA.CO.ID,  JAKARTA -- Ketua Umum DPP Partai Bulan Bintang (PBB), Yusril Ihza Mahendra mengatakan eksistensi PBB sebagai partai yang memiliki pertalian sejarah dengan Masyumi terancam 'punah'. Hal ini bisa terjadi bila pemilu legislatif (pileg) 2019, PBB kembali tidak dapat meraih kursi di parlemen Senayan di ambang batas 4 persen.

Ia menyebut sudah 10 tahun sejak kepemimpinan MS Kaban, PBB meninggalkan kursi di parlemen Senayan. Dan sebagai Ketua Umum hasil Muktamar PBB di Bogor 2016, Yusril terpilih dan diamanahkan mengembalikan Fraksi PBB di pileg 2019.

"PBB sekarang punya kepentingan untuk mempertahankan eksistensinya. Amanat Muktamar PBB kepada saya adalah menyukseskan Pemilu 2019 dengan membentuk kembali Fraksi PBB di DPR. Kalau sekali ini PBB gagal lagi, maka saya berpendapat lebih baik PBB bubar saja," kata Yusril kepada wartawan, Selasa (11/9).

Sebab, diakui dia, pertanggungjawaban yang ia pikul kepada seluruh Keluarga Besar Masyumi sangat berat. "Gagal sekali ini, maka dugaan saya, arus penerus Masyumi akan 'punah'," ungkapnya.

Karena itulah ia mengakui akan bersedia sekuat tenaga memimpin PBB kembali dengan misi menyelamatkan masa depan partai. Yakni dengan meloloskan perwakilan anggotanya di DPR. Ini sekaligus menjawab ia bukan ambisius mau jadi ketua partai. Tidak sama sekali.

Baca juga: Sinyal PBB ke Jokowi dan Niat Menjaga Eksistensi Masyumi

Berkaca pada proses pemilu serentak, pileg dan pilpres, yang akan berlangsung pada 2019 mendatang. Yusril mengakui kondisi ini akan sangat rumit bagi PBB. Selama ini PBB dicitrakan bagian dari perjuangan umat Islam, menolak kelompok penista agama dan memperjuangkan perlawanan terhadap persekusi ulama.

Kemudian, lanjut dia, enam partai, Gerindra, PKS, PAN, Partai Demokrat, PBB dan Berkarya diminta bersatu mendukung Prabowo-Sandi. Ia mengakui selama ini, PBB sudah mulai all out mengajak anggota, simpatisan dan Rakyat agar pilih paslon capres Prabowo-Sandi. Namun pada hari yang sama pileg akan dilaksanakan serentak.

Di saat itu, jelas Yusril, ia khawatir terlalu fokus sebagai tim pemenangan Prabowo-Sandi dan mungkin menjadi jurkamnas. Padahal Yusril sendiri merupakan caleg PBB DPR RI dari Jakarta Utara, Jakarta Barat dan Kepulauan Seribu.

Ia menilai kesibukannya akan terfokus pada pemenangan Prabowo-Sandi, sedangkan ia dan banyak caleg PBB lain memiliki tanggung jawab meloloskan partai melewati ambang batas parlemen 4 persen.

Baca juga: Fadli Zon Sebut Djoko Santoso Ahli Strategi

Di sisi lain, terang dia, calon-calon anggota legislatif Gerindra juga akan berkompetisi habis-habisan di satu wilayah, melawan lima caleg koalisi lain, termasuk caleg PBB. Ia yakin Gerindra tentu berharap bukan saja capres dan cawapresnya terpilih, tetapi juga berharap ingin memenangkan Pileg agar bisa menghadapi DPR.

"Kalau keadaannya seperti ini, apa kontribusi Gerindra kepada kami, mendukung Prabowo-Sandi. Apa bantuan ke peserta 'koalisi' yang lain agar mereka juga bisa masuk ke DPR?" ujarnya.

Kalau ternyata membantu Prabowo-Sandi ini justru membuat PBB kalah merebut kursi di DPR RI, Yusril tentu tidak rela. Karena itu ia berharap ada diantara dua pihak kubu koalisi, termasuk Jokowi-Ma'ruf Amin berani mensinergiskan dukungan agar PBB bisa tetap lolos ke menuju parlemen Senayan.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement