REPUBLIKA.CO.ID,LOMBOK -- Kondisi masyarakat Lombok yang masih memprihatinkan setelah dihantam gempa ribuan kali membuat sejumlah pihak tergerak untuk membantunya. Hingga hari ke 43 sejak gempa pertama terjadi 29 Juli lalu, bantuan tak berhenti mengalir baik dari dalam negeri maupun luar negeri.
Kali ini, Askrindo Syariah menggandeng lembaga kemanusiaan global Aksi Cepat Tanggap (ACT) yang sudah berkiprah di Lombok sejak hari pertama gempa. Bantuan yang diwujudkan dalam bentuk logistik senilai 100 juta ini disalurkan melalui ACT dan didistribusikan di 210 titik posko ACT yang tersebar di seluruh pulau Lombok.
Secara simbolis, Direktur Askrindo Syariah Soegiharto menyerahkan bantuan di Integrated Community Shelter (ICS) ACT di Lapangan Gondang, kecamatan Gangga kabupaten Lombok Utara. Bantuan ini diterima langsung oleh Kepala ACT Cabang NTB, Lalu Muhammad Alfian.
Anak Perusahaan BUMN Askrindo ini berjanji bantuannya tidak hanya berhenti hanya di logistik senilai 100 juta tersebut. "Kami akan ajak seluruh nasabah dan mitra Askrindo Syariah untuk berpartisipasi membantu para korban di Lombok ini, dan mempercayakan pengelolaannya kepada lembaga yang memiliki kredibilitas tinggi seperti ACT," ujar Direktur Utama Askrindo Syariah, Soegiharto, Rabu (12/9).
Diakuinya kondisi pengungsi yang dilihatnya sepanjang perjalanan dari Mataram hingga lapangan Gondang KLU, sangat menyayat hati. "Saya melihat sendiri kehancuran yang luar biasa di sepanjang perjalanan. Nyaris tak ada rumah yang utuh setelah dihantam gempa," ujar dia.
Dia mengungkapkan akan mengkampanyekan dukungan dan bantuan bagi korban Lombok ke sejumlah cabang Askrindo Syariah di seluruh Indonesia.
Di tempat yang sama, Kepala Cabang ACT Nusa Tenggara Barat, Lalu Muhammad Alfian mengapresiasi bantuan perusahaan asuransi syariah itu. "Tentu harapan kami bantuan ini tak hanya berhenti pada logistik saja. Ada banyak program yang bisa didukung Askrindo Syariah dalam proses recovery para korban gempa," kata dia.
Selain membantu pendistribusian logistik, ACT juga sedang membangunkan ribuan shelter atau bangunan layak huni tahan gempa bagi masyarakat yang rumahnya hancur. Seperti terlihat di lokasi acara serah terima bantuan tersebut, ratusan shelter sudah berdiri. Target yang ingin direalisasikan ACT adalah 10 ribu shelter.
"Program yang kami sebut dengan Integrated Community Shelter ini bukan hanya menyiapkan hunian bagi warga korban terdampak, tapi kami juga siapkan sarana ibadah masjid, sekolah, klinik kesehatan, MCK, area bermain anak dan Humanity Store," ujar Alfian.
Ikuti Whatsapp Channel Republika