Kamis 20 Sep 2018 02:24 WIB

Korsel dan Korut Setuju Hubungkan Kembali Rel Kereta

Kedua negara sepakat mengejar langkah memajukan kerja sama.

Rep: Noer Qomariah K/ Red: Indira Rezkisari
Presiden Korea Selatan Moon Jae-in bersalaman dengan pemimpin tertinggi Korea Utara Kim Jong-un di Pyongyang, Rabu (19/8).
Foto: Pyongyang Press Corps Pool via AP
Presiden Korea Selatan Moon Jae-in bersalaman dengan pemimpin tertinggi Korea Utara Kim Jong-un di Pyongyang, Rabu (19/8).

REPUBLIKA.CO.ID, PYONGYANG -- Presiden Korea Selatan (Korsel) Moon Jae-in dan Pemimpin Korea Utara (Korut) Kim Jong-un sepakat mengadakan upacara peletakan batu pertama untuk menghubungkan jalan dan kereta api dalam tahun ini. Langkah ini menegaskan keinginan untuk melanjutan kerja sama bisnis untuk mengembangkan ekonomi bangsaa secara seimbang di Semenanjung Korea.

Kedua belah pihak juga sepakat menormalkan operasi-operasi yang terhenti di kawasan industri Kaesong dan program Kumgangsan saat kondisi rencana sudah matang. “Kedua belah sepakat mengejar langkah-langkah substansial untuk lebih memajukan pertukaran dan kerja sama berdasarkan semangat saling menguntungkan dan berbagi kemakmuran dan mengembangkan ekonomi bangsa secara seimbang,” kata Moon Jae-in dan Kim Jong-un membaca pernyataan bersama yang ditandatangani oleh mereka selama KTT, dilansir dari Korean Herald, Rabu (19/9).

“Kedua belah pihak sepakat mengadakan upacara peletakan batu pertama tahun ini untuk rel kereta pesisir timur dan pesisir barat serta jalan,” ujar mereka.

Korsel dan Korut akan membahas cara-cara menciptakan zona ekonomi khusus di di pantai barat dan zona wisata khusus di pesisir barat dan zona wisata khusus di pesisir timur. Meskipun para pemimpin menunjukkan keinginan untuk mendorong proyek perkeretaapian dan menghubungkan kembali jalan, rencana tersebut bergantung pada apakah akan ada perubahan dalam komunitas global dan sanksi PBB.

Sementara itu, operator program tur Kumgangsan di bawah Hyundai Group, Hyundai Asan menyambut kesediaan para pemimpin untuk melanjutkan proyek. Mereka mengatakan perusahaan berharap lingkungan yang kondusif untuk segera memulai kembali bisnis. “Hyundai Grup akan secara menyeluruh mempersiapkan kerjasama ekonomi bersama (lebih lanjut) berdasarkan (eksklusif) kelompok itu untuk mengoperasikan proyek pembangunan infrastruktut di Korea Utara, bukan hanya Kaesong dan Kumgangsan,” ujar Hyundai dalam sebuah pernyataan.

Hyundai Asan memegang hak bisnis tunggal yang diberikan oleh Pyongyang untuk membangun pembangkit listrik dan memperluas pabrik yang ada di Korut. Hyundai Asan juga bisa ikut andil dalam proyek rel kereta api yang menghubungkan kembali Seoul dan Sinuiju Utara serta Wonju. Jalur Kumgang digunakan untuk menghubungkan Cheorwon Selatan dan Naekumgang Korea Utara sebelum Perang Korea 1950-1953.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement