Jumat 21 Sep 2018 12:30 WIB

LPMQ dan IAIN Pontianak Lestarikan Manuskrip Alquran

LPMQ ke depan akan membuat database mushaf Alquran Nusantara dalam bentuk aplikasi

Rep: Novita Intan/ Red: Agung Sasongko
Alquran
Foto: Republika/Agung Supriyanto
Alquran

REPUBLIKA.CO.ID, PONTIANAK - Lajnah Pentashihan Mushaf Alquran (LPMQ), Balitbang-Diklat Kementerian Agama bersama Prodi Ilmu Alquran dan Tafsir Fakultas Ushuluddin, Adab dan Dakwah (FUAD) IAIN Pontianak bersinergi dalam upaya pelestarian manuskrip Alquran.

Adapun kegiatan workshop merupakan salah satu bentuk tindak lanjut dan realisasi dari MoU antara LPMQ dan Jurusan IAT FUAD IAIN Pontianak Rektor IAIN Pontianak, Syarif Abdurrani Mahmud mengatakan pihaknya akan mendorong civitas akademika IAIN Pontianak untuk mengkaji manuskrip Alquran Nusantara, khususnya yang ada di Pontianak dan Kalimatan Barat pada umumnya.

“Dengan workshop ini bisa memberikan gambaran metodologis tentang bagaimana meneliti dan mengkaji manuskrip Alquran sehingga bisa memberikan manfaat baik untuk masyarakat maupun untuk pengkaji mushaf itu sendiri,” ujarnya seperti dilansir dari laman Kemenag, Jumat (21/9).

Dukungan serupa disampaikann Kepala LPMQ, Muchlis M Hanafi. Menurutnya, Mushaf Pontianak, Kalimantan Barat memiliki iluminasi indah. Mushaf-mushaf ini terdapat di antaranya di Kesultanan dan menjadi koleksi perorangan.

“Berdasarkan penelitian dan kajian ini, LPMQ ke depan akan membuat database mushaf Alquran Nusantara dalam bentuk aplikasi sehingga bisa diakses oleh semua kalangan, terutama para peminat kajian Alquran,” terangnya.

Kegiatan ini dihadiri Kepala Lajnah Pentashihan Mushaf Alquran, Muchlis M Hanafi, Dekan FUAD, Ismail Ruslan, M Wajidi Sayadi, serta dua peneliti LPMQ, Zarkasi, dan Ahmad Jaeni. Ismail Rustan menjelaskan akan memasukan mata kuliah kajian mushaf pada Prodi IAT FUAD.

Terobosan itu diharapkan akan memberikan ruang bagi mahasiswa untuk melakukan kajian terhadap manuskrip Alquran. Pemateri lainnya, Wajidi memaparkan sejumlah tempat yang menyimpan koleksi manuskrip Alquran Kalimantan Barat. Tempat penyimpanan itu antara lain di Kesultanan Kadiriyah, Kesultanan Amantubillah.

Tempat lainnya ada di musuem, dan menjadi koleksi perorangan. Ahmad Jaeni dan Zarkasi menyebut temuan penelitian atas 23 manuskrip Alquran Pontinak berikut metode yang digunakan untuk mengkaji manuskrip Alquran.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement