REPUBLIKA.CO.ID, CIREBON -- Harapan untuk menjadi calon pegawai negeri sipil (CPNS) tak hanya disuarakan para guru honorer K2. Namun, ribuan guru honorer non K2 di Kota Cirebon pun berharap agar pemerintah bisa mengangkat mereka menjadi CPNS.
Ketua Forum Tenaga Honorer Sekolah Negeri (FTHSN) Kota Cirebon, Kusmana, menyebutkan, jumlah guru honorer di Kota Cirebon mencapai 1.088 orang. Mereka diangkat menjadi honorer setelah 2005 sehingga tidak termasuk ke dalam honorer K2.
"Sebanyak 50 persen lebih guru honorer (non K2) yang ada saat ini umurnya sudah lebih dari 35 tahun," ujar Kusmana, Jumat (21/9).
Kusmana berharap, Pemerintah Pusat memberi kesempatan kepada guru honorer non K2 untuk menjadi CPNS. Pasalnya, mereka rata-rata sudah mengabdi lebih dari sepuluh tahun. Sedangkan jika hanya memperhitungkan umur, maka banyak di antara mereka yang tidak bisa diterima sebagai CPNS.
"Tolong perhatikan juga nasib honorer seperti kami," tutur Kusmana.
Terpisah, Sekda Kota Cirebon, Asep Dedi, menerangkan, pihaknya mengusulkan kuota CPNS kepada Pemerintah Pusat sekitar 1.000 formasi. Namun, dari usulan tersebut, yang dikabulkan hanya 276 orang.
"Kami hanya sebatas mengusulkan. Keputusan di tangan Pemerintah Pusat," tukas Asep.
Dari jumlah 276 formasi tersebut, terdiri dari 49 orang guru agama, 92 orang guru kelas, 16 apoteker, 23 dokter umum, tiga dokter gigi, 10 dokter spesialis, 17 perawat, empat tenaga rekam medis dan 12 pranata laboratorium. Lainnya adalah tenaga teknis sebanyak 47 orang dan eks K2 sebanyak dua orang.