Sabtu 22 Sep 2018 07:00 WIB

BPBD: Api di Gunung Sumbing telah Padam

Kebakaran hutan di Gunung Sumbing dan Sindoro sudah padam sepenuhnya.

Asap mengepul dari kebakaran hutan gunung Sumbing di Kledung, Temanggung, Jawa Tengah, Senin (17/9).
Foto: Antara/Anis Efizudin
Asap mengepul dari kebakaran hutan gunung Sumbing di Kledung, Temanggung, Jawa Tengah, Senin (17/9).

REPUBLIKA.CO.ID, TEMANGGUNG -- Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Temanggung, Jawa Tengah, menyatakan kebakaran hutan di kawasan Gunung Sindoro dan Sumbing telah sepenuhnya padam. Kebakaran telah melanda selama hampir dua pekan. 

"Setelah kebakaran di Gunung Sindoro padam beberapa hari lalu, kini api di Gunung Sumbing juga bisa dipadamkan," kata pelaksana tugas Kepala Pelaksana BPBD Kabupaten Temanggung, Gito Walngadi di Temanggung, Jumat.

Menurut dia, padamnya kebakaran tersebut tidak lepas dari peran berbagai pihak yang telah melakukan upaya pemadaman. Petugas gabungan telah berupaya memadamkan dibantu para relawan. Di samping itu, upaya pemadaman dengan bantuan helikopter Kamov milik Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) juga digulirkan.

photo
Kobaran api dan kepulan asap kebakaran hutan Gunung Sindoro terlihat dari Desa Muntung, Candiroto, Temanggung, Jawa Tengah, Senin (10/9).

Akibat bencana tersebut, lahan yang terbakar secara keseluruhan di dua gunung itu mencapai 892,5 hektare. Kebakaran menghanguskan 506,9 hektare di di Gunung Sumbing dan 385,6 hektare dan Gunung Sindoro.

Berdasarkan penghitungan sampai saat ini, kerugian material diperkirakan mencapai Rp133.860.000 dengan rincian Rp76.035.000 untuk Gunung Sumbing dan Rp57.825.00 untuk Gunung Sindoro. "Kerugian tersebut karena api melahap kawasan hutan lindung yang tidak hanya berisi rumput ilalang saja, namun juga vegetasi pepohonan kayu keras yang memiliki nilai ekonomis tinggi," jelas Gito.

Meskipun api sudah padam, petugas masih disiagakan untuk melakukan pemantauan berkala. Mereka ditugaskan untuk memantau kemungkinan masih munculnya titik api baru. Apalagi, saat ini masih banyak ditemukan padang ilalang yang sangat kering di sekitar lokasi bekas kebakaran serta hembusan angin yang sangat kencang.

"Jangan sampai kita lengah apabila sewaktu-waktu muncul kembali nyala api karena saat ini masih rentan terjadi kebakaran," katanya.

sumber : Antara
Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَمَا تَفَرَّقُوْٓا اِلَّا مِنْۢ بَعْدِ مَا جَاۤءَهُمُ الْعِلْمُ بَغْيًاۢ بَيْنَهُمْۗ وَلَوْلَا كَلِمَةٌ سَبَقَتْ مِنْ رَّبِّكَ اِلٰٓى اَجَلٍ مُّسَمًّى لَّقُضِيَ بَيْنَهُمْۗ وَاِنَّ الَّذِيْنَ اُوْرِثُوا الْكِتٰبَ مِنْۢ بَعْدِهِمْ لَفِيْ شَكٍّ مِّنْهُ مُرِيْبٍ
Dan mereka (Ahli Kitab) tidak berpecah belah kecuali setelah datang kepada mereka ilmu (kebenaran yang disampaikan oleh para nabi) karena kedengkian antara sesama mereka. Jika tidaklah karena suatu ketetapan yang telah ada dahulunya dari Tuhanmu (untuk menangguhkan azab) sampai batas waktu yang ditentukan, pastilah hukuman bagi mereka telah dilaksanakan. Dan sesungguhnya orang-orang yang mewarisi Kitab (Taurat dan Injil) setelah mereka (pada zaman Muhammad), benar-benar berada dalam keraguan yang mendalam tentang Kitab (Al-Qur'an) itu.

(QS. Asy-Syura ayat 14)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement