REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Ketua Badan Olahraga Profesional Indonesia (BOPI) Richard Sambera meminta PT Liga Indonesia Baru dan PSSI menghentikan kegiatan kompetisi sepak bola nasional selama sepekan. Ini untuk penyelidikan dan penyelesaikan kasus suporter Persija yang meninggal di Bandung.
"Mulai besok, selama satu pekan ke depan, kami memberikan waktu kepada federasi sepak bola untuk menyelesaikan masalah itu dan memberikan sanksi agar kejadian serupa tidak terulang lagi di masa mendatang," kata Richard dalam jumpa pers di Jakarta, Senin (24/9).
Sepak bola Indonesia tengah berduka menyusul meninggalnya Haringga Sirila, suporter Persija, menjelang laga tim kesayangannya melawan Persib di parkiran Stadion Gelora Bandung Lautan Api (GBLA), Ahad (23/9). Haringga dikeroyok sejumlah oknum suporter.
Kementerian Pemuda dan Olahraga (Kemenpora) meminta PSSI memberikan sanksi tegas kepada klub terkait insiden ini.
"Kami mengharapkan sanksi konkret, sanksi dari Komisi Sisiplin PSSI karena kejadian itu sudah menjadi keprihatinan nasional," kata Sekretaris Kemenpora Gatot S Dewa Broto.
Kemenpora, menurut Gatot, menampilkan BOPI terkait insiden suporter sepak bola untuk mencari solusi agar kejadian tidak terulang.
"Apakah Kemenpora akan bersikap tegas? Kenapa tidak? Persoalan ini menjadi keprihatinan nasional. Kami tidak akan intervensi. Kami berbuat sejauh tidak menyangkut pasal 13, 14, dan 17 statuta FIFA," kata Gatot.
Kemenpora juga meminta kepada klub-klub sepak bola di Indonesia untuk mengatur suporter mereka dengan memberikan hak dan kewajiban.
Gatot mengatakan peristiwa suporter sepak bola yang meninggal masih sering terjadi meskipun Kemenpora telah menggelar kegiatan Jumpa Suporter Sepak Bola Indonesia yang dihadiri perwakilan para suporter sepak bola di Tanah Air.
"Kami mengapresiasi penanganan dari pihak Kepolisian RI. Silakan proses hukum berjalan terus. Kami tidak ingin menjadi macan ompong, harus ada tindakan konkret," kata Gatot.