REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Dubes Uni Eropa untuk Indonesia Vincent Guerend mengaku kehadiran Presiden AS Donald Trump dalam kancah politik global semakin memperumit keadaan. Setidaknya hal itu dapat terlihat dari sejumlah kebijakan Trump di Timur Tengah.
"Iya (kian memperumit) seperti perubahan kebijakan di Timur Tengah, ketika mereka memindahkan Kedubes dari Tel Aviv ke Yerusalem," ujarnya saat mengunjungi kantor Republika, Senin (24/9).
Selain itu AS di bawah Trump, juga memangkas bantuan Badan PBB untuk Pengungsi Palestina. Hal ini memicu kecaman dari berbagai pihak, karena dianggap bertentangan dengan nilai kemanusiaan.
Baca juga, Turki Jawab Ancaman Trump Soal Yerusalem.
Trump juga mencabut perjanjian nuklir dengan Iran. Padahal perjanjian itu sudah disepakati secara susah payah oleh negara-negara berpengaruh (P5+1) pada 2015 lalu. "Kami menyesalkan sikap itu," tuturnya.
Trump juga menarik diri dari pejanjian tentang Iklim Global, Paris Climate Agreement. Di dalam negeri, politikus dari Partai Republik ini membuat kebijakan pembatasan imigran yang menuai banyak kecaman. "Hubungan semakin rumit, dan perdamaian akan sulit dicapai," jelasnya.