Selasa 25 Sep 2018 07:19 WIB

'Semoga Haringga Jadi Korban Terakhir...'

Para pelaku pengeroyokan suporter Persija ini harus dihukum berat

Warga RT 13 RW 15 dan anggota Jakmania menggelar pengajian di gang depan rumah Haringga, Cengkareng, Jakarta Barat. Senin (24/9).
Foto: Republika/Muhammad Ikhwanuddin
Warga RT 13 RW 15 dan anggota Jakmania menggelar pengajian di gang depan rumah Haringga, Cengkareng, Jakarta Barat. Senin (24/9).

REPUBLIKA.CO.ID Oleh: Lilis Sri Handayani, Bambang Noroyono

Suporter Persija Jakarta, Haringga Sirla, yang tewas dikeroyok oknum suporter Persib Bandung, dimakamkan di Kabupaten Indramayu, Senin (24/9). Orang tua Haringga berharap para pelaku pengeroyokan anaknya dihukum pidana seberat mungkin.

Jenazah Haringga tiba di kampung halaman ibunya di Blok Jembatan, RT 03 RW 01, Desa Kebulen, Kecamatan Jatibarang, Kabupaten Indramayu, kemarin pagi. Haringga merupakan putra pasangan Mirah dan Siloam Tumangkeng. Selama ini dia tinggal bersama kedua orang tuanya di Cengkareng, Jakarta Barat.

Ibunda Haringga, Mirah, masih sangat terpukul dengan kepergian anaknya. Mirah hanya berpesan agar pelaku dikenakan hukuman. "Harus dihukum seberat-beratnya," kata Mirah.

Ayah Haringga, Siloam, mencoba tegar dan ikhlas atas kepergian Haringga. Siloam berharap, kejadian yang menimpa Haringga tak terjadi lagi kepada suporter lainnya. "Semoga tidak ada lagi yang mengalami kejadian seperti anak saya Haringga. Cukup yang terakhir kalinya," kata Siloam.

Pemakaman Haringga dihadiri Wakapolres Indramayu Kompol Ricardo Condrat Yusuf dan jajarannya. Mereka ikut menshalatkan dan memandu keranda jenazah Haringga hingga Tempat Pemakaman Umum (TPU) Kebulen. Polisi juga menyerahkah uang santunan untuk keluarga korban.

Haringga dikenal sebagai sosok yang gemar menonton sepak bola. Ketua RT 13 Kelurahan Cengkareng Timur Nimin mengatakan, Haringga juga merupakan pemuda yang cukup aktif dalam kegiatan warga di sekitar lingkungan.

"Anaknya memang pendiam, tidak neko-neko, tapi aktif juga ikut kegiatan warga," ujar dia.

Nimin mengatakan, Haringga sering menggerakkan anak-anak muda di lingkungannya untuk bermain futsal ataupun hanya sekadar mengajak menonton pertandingan Persija di Jakarta. "Di kampung kita sudah tidak ada lapangan lagi, tapi dia sering main futsal atau kalau nonton (pertandingan Persija) ajak-ajak yang lain," ujarnya.

PT Liga Indonesia Baru (LIB) sebagai operator kompetisi menegaskan menjadikan peristiwa pengeroyokan Haringga sebagai kejadian yang sangat serius. CEO PT LIB Risha Adi Widjaya mengatakan, LIB akan berkoordinasi dengan semua pihak untuk menyelesaikan persoalan berdasarkan tugas dan wewenangnya masing-masing.

"Kepada semua elemen pemangku sepak bola nasional, mari berkomitmen agar kejadian seperti ini tidak terulang lagi. Mari sama-sama menempatkan sepak bola sebagai pemersatu bangsa," kata Risha. 

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement