REPUBLIKA.CO.ID, ARAGON -- Insiden antara Jorge Lorenzo dan Marc Marquez di GP Aragon, Spanyol akhir pekan kemarin menjadi pertanda suasana tegang di paddock Honda tahun depan. Lorenzo akan hengkang dari Ducati Corse dan menjadi rekan setim Marquez di Repsol Honda pada MotoGP 2019.
Jika Honda berpikir kedua pembalap hebat ini akan berbagi garasi yang sama tanpa ketegangan, akhir pekan kemarin membuktikan hal itu tak mudah berlaku bagi Lorenzo dan Marquez.
Sepanjang konferensi pers usai balapan, Lorenzo secara tak langsung mengancam Race Direction. Jika aksi block pass seperti yang dilakukan Marquez tak juga dilarang, maka dia juga bisa melakukan hal sama terhadap pembalap lain di balapan-balapan berikutnya.
"Pembalap-pembalap yang lain sudah tahu bahwa mereka (Lorenzo dan Marquez) harus di level sama jika ingin menang. Semua orang tahu ada risiko kalah dan menang," kata salah seorang pelatih balap Marquez, Santi Hernandez, dilansir dari Autosport, Selasa (25/9).
Cara Marquez memasuki tikungan pertama memotong Lorenzo sangat agresif, namun tidak melanggar aturan. Honda dan Ducati bahkan tak membahas masalah ini sama sekali.
Rekaman video menunjukkan jarak antara keduanya beberapa detik sebelum Lorenzo terjatuh dari desmosedici bahkan lebih dari setengah meter.
Dalam segala hal, Lorenzo menyadari dia akan bersaing dengan Marquez menggunakan motor yang sama tahun depan. Dia mau tak mau harus memahami cara balapan rekan setimnya jika ingin tetap nyaman sepanjang musim.