Selasa 25 Sep 2018 12:16 WIB

Dedi Mulyadi Gelar Nobar Film G-30-S/PKI

Dedi Mulyadi berharap persoalan anti-PKI atau tidak tak lagi jadi perdebatan.

Ketua Tim Kampanye Jokowi-Amin Jawa Barat, Dedi Mulyadi.
Foto: Dok. Kominfo Golkar Jabar
Ketua Tim Kampanye Jokowi-Amin Jawa Barat, Dedi Mulyadi.

REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG -- Ketua Tim Pemenangan Calon Presiden/Wakil Presiden Joko Widodo/Ma'ruf Amin di Jawa Barat, Dedi Mulyadi, akan menggelar acara nonton bareng (nobar) film G-30-S/PKI di Kantor DPD Partai Golkar Jabar, Jalan Maskumambang Kota Bandung. Acara nobar bertujuan menghapus stigma pendukung Jokowi yang katanya alergi film G-30-S/PKI.

"Jadi, pada tanggal 29 atau 30 September, kami akan menggelar nonton bareng film G-30-S PKI. Saya tidak akan ragu untuk menonton itu," kata Dedi Mulyadi di Kota Bandung, Selasa (25/9). Ia mengatakan bahwa pihaknya akan mengundang seluruh unsur koalisi yang tergabung dalam Tim Kampanye Daerah Jabar, termasuk para kepala daerah pendukung Jokowi/Ma'ruf.

"Nobar ini terbuka juga buat masyarakat. Kapasitasnya bisa sampai 1.000 orang. Bahkan, kami akan menyiapkan kopi dan bajigur," katanya.

Ia menjelaskan manfaat dari menonton bareng film tersebut ialah pihaknya ingin menghapus stigma terkait dengan pendukung Jokowi yang alergi terhadap film yang disutradarai almarhum Arifin C. Noer. "Jadi, urgensinya kami tidak ada problem apa pun dengan menonton film itu. Selama ini, ada stigma seolah-olah kalau tidak nonton, tidak anti-PKI," katanya.

Menurut dia, saat ini persoalan film atau cap tidak anti-PKI tidak usah menjadi perdebatan. Selain tidak bermutu, persoalan fundamentalis dan komunis sudah tidak relevan karena saat ini pertarungan lebih pada figur capres dan cawapres serta kerja partai.

"Saya ingin menghilangkan dikotomi. Dikotomi bukan berbahaya, melainkan tidak memiliki nilai pendidikan buat rakyat. Sekarang seperti ada cap partai sebelah sini kekiri-kirian, sebelah sana kanan. Dari dahulu, posisi Golkar itu di tengah. Kami ingin memberi warna," katanya.

Ia mengatakan bahwa pola kampanye untuk pasangan Jokowi/Ma'ruf akan bicara terkait dengan keberhasilan dan bagaimana tim kampanye daerah menjawab persoalan maupun kekurangan yang harus dilakukan pejawat tersebut. "Kepala daerah yang mendukung pun diminta menunjukkan kinerja pelayanan publik agar suaranya diikuti oleh warga," ujarnya.

sumber : Antara
Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
يَسْتَفْتُوْنَكَۗ قُلِ اللّٰهُ يُفْتِيْكُمْ فِى الْكَلٰلَةِ ۗاِنِ امْرُؤٌا هَلَكَ لَيْسَ لَهٗ وَلَدٌ وَّلَهٗٓ اُخْتٌ فَلَهَا نِصْفُ مَا تَرَكَۚ وَهُوَ يَرِثُهَآ اِنْ لَّمْ يَكُنْ لَّهَا وَلَدٌ ۚ فَاِنْ كَانَتَا اثْنَتَيْنِ فَلَهُمَا الثُّلُثٰنِ مِمَّا تَرَكَ ۗوَاِنْ كَانُوْٓا اِخْوَةً رِّجَالًا وَّنِسَاۤءً فَلِلذَّكَرِ مِثْلُ حَظِّ الْاُنْثَيَيْنِۗ يُبَيِّنُ اللّٰهُ لَكُمْ اَنْ تَضِلُّوْا ۗ وَاللّٰهُ بِكُلِّ شَيْءٍ عَلِيْمٌ ࣖ
Mereka meminta fatwa kepadamu (tentang kalalah). Katakanlah, “Allah memberi fatwa kepadamu tentang kalalah (yaitu), jika seseorang mati dan dia tidak mempunyai anak tetapi mempunyai saudara perempuan, maka bagiannya (saudara perempuannya itu) seperdua dari harta yang ditinggalkannya, dan saudaranya yang laki-laki mewarisi (seluruh harta saudara perempuan), jika dia tidak mempunyai anak. Tetapi jika saudara perempuan itu dua orang, maka bagi keduanya dua pertiga dari harta yang ditinggalkan. Dan jika mereka (ahli waris itu terdiri dari) saudara-saudara laki-laki dan perempuan, maka bagian seorang saudara laki-laki sama dengan bagian dua saudara perempuan. Allah menerangkan (hukum ini) kepadamu, agar kamu tidak sesat. Allah Maha Mengetahui segala sesuatu.”

(QS. An-Nisa' ayat 176)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement