REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Tokoh Katolik Indonesia, Romo Benny Susetyo turut berdiskusi dengan Calon Wakil Presiden (Cawapres) KH Ma'ruf Amin di kediaman istri Almarhum KH Abdjrrahman Wahid (Gus Dur), Sinta Nuriyah Wahid di Jalan Warung Silah No 10 Ciganjur, Jakarta Selatan, Rabu (26/9). Setelah berdiskusi, Romo Benny mengatakan bahwa Kiai Ma'ruf ke depannya akan menjamin Pancasila sebagai Pancasila Indonesia. Sehingga penganut agama minoritas di Indonesia tidak perlu khawatir lagi tentang keutuhan bangsa.
"Kiai Ma'ruf itu memberi jaminan bahwa ideologi Pancasila itu final. Menurut dia, itu tidak boleh lagi di otak atik dan diubah," ujar Romo Benny saat ditemui di kediaman Almarhum KH Abdurrahman Wahid (Gus Dur).
Karena itu, lanjut dia, Kiai Ma'ruf berharap lima tahun mendatang persoalan ideologi bisa selesai demi menatap bangsa ini ke depan. Artinya, kata dia, Kiai Ma'ruf menginginkan agar konflik ideologi, persoalan agama, politik identitas tidak ada lagi di Indonesia.
"Ini terkait jaminan dia (Ma'ruf, Red) terhadap teman-teman minoritas sehingga minoritas tidak perlu khawatir. Tidak perlu takut. Dia memberi jaminan final ideologi Pancasila," kata Romo Benny.
Romo Benny melihat sosok Kiai Ma'ruf sebagai pengayom semua elemen bangsa, sehingga tidak ada lagi istilah mayoritas maupun minoritas. Menurut dia, Kiai Ma'ruf ingin membangun negara ini tanpa adanya politik identitas dan politik SARA. "Saya melihat dia mau komitmen yah, dia menjamin Pancasila sebagai ideologi dan akan mengayomi semua orang. Bahwa di Indonesia itu tidak mengenal lagi minoritas dan mayoritas. Itu menurut saya pesan yang kuat, bahwa ingin membangun negara tanpa politik identitas, tanpa politik SARA," jelasnya.