REPUBLIKA.CO.ID, MAKASSAR -- PKPU Human Initiative Cabang Sulawesi Selatan terjunkan Tim Rescue, bertolak dari kantor Makassar menuju lokasi gempa di Palu dan Donggala, Sulawesi Tengah. “Respons awal yang akan kami lakukan adalah membantu proses evakuasi serta melakukan assessment untuk memperoleh data informasi yang lebih lengkap dan akurat,” kata Koordinator Tim Rescue PKPU Human Inititive Sulsel, Indra Budi Legowo.
Berdasarkan keterangan Kepala Pusat Data Informasi dan Humas BNPB, Sutopo Purwo Nugroho, telah terjadi gempa dengan kekuatan 7,7 SR dengan pusat gempa 10 km pada 27 km Timur Laut Donggala, Sulawesi Tengah pada 28/9/2018 pukul 17.02 WIB. Sumber gempa berasal dari Sesar Palu Karo.
Kemenkominfo Kirim Bantuan 30 Telepon Satelit ke Sulteng
Dampak dari gempa tersebut dirasa sangat keras. Berdasarkan analisis, guncangan gempa di sekitar Kota Palu hingga ke utara di wilayah Kabupaten Donggala dengan intensitas gempa VI-VII MMI (keras hingga sangat keras). Beberapa wilayah di Donggala meliputi daerah Parigi, Kasimbar, Tobolf, Toribulu, Dongkalang, Sabang, dan Tinombo memiliki intensitas gempa VI-VII MMI. Diperkirakan di daerah ini banyak mengalami kerusakan.
Pada mulanya, BMKG telah mengaktivasi peringatan dini tsunami pada Jumat (28/9) pukul 17.07 WIB. Meskipun setelah dilakukan pemantauan selama sekitar 30 menit tidak terdapat perubahan tinggi muka air laut. Maka pada Jumat (28/9) pukul 17.39 WIB, BMKG telah menyatakan peringatan dini tsunami berakhir. Dengan demikian tsunami tidak terjadi. Kondisi aman dan masyarakat dapat kembali ke tempatnya.
Sampai saat ini, Tim Rescue PKPU Human Inititive terus berkoordinasi dengan berbagai pihak baik pemerintah maupun relawan lokal untuk melakukan evakuasi dan terus bersiap siaga terhadap kemungkinan gempa susulan.