REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kisah heroik pengendali lalu lintas udara (Air Traffic Controller) asal Indonesia, Anthonius Gunawan Agung, tersiar hingga ke mancanegara. Pria berusia 21 tahun itu diketahui meninggal saat gempa dahsyat mengguncang Donggala, Palu, Sulawesi Tengah.
CNN misalnya, dalam artikelnya berjudul "Indonesia salutes air traffic controller who gave his life for others" mengatakan seorang pengendali lalu lintas udara telah menjadi seorang pahlawan menyusul gempa bumi dahsyat dan tsunami yang mengguncang Indonesia.
CNN menuliskan prajurit TNI berseragam lengkap membawa peti berisi jenazah Agung, Sabtu lalu. Agung wafat sebelum helikopter dapat membawanya ke rumah sakit pada pagi harinya.
Agung sedang bertugas di posnya, di menara kontrol Bandara Mutiara SIS al-Jufrie, saat gempa terjadi. Getaran mulai terasa saat gempa berkekuatan 6,1 SR terjadi, diikuti gempa berkekuatan 7,5 SR dengan kedalaman 10 kilometer, Jumat.