Senin 01 Oct 2018 04:47 WIB

Media Asing Soroti Kisah Heroik Anthonius Gunawan

Anthonius Gunawan tetap berada di ATC untuk memastikan pesawat Batik Air lepas landas

Rep: Sri Handayani/ Red: Hazliansyah
Sebuah mobil berada di reruntuhan bangunan yang hancur akibat tsunami pascagempa di wilayah Talise, Palu Barat, Sulawesi Tengah, Ahad (30/9).
Foto: Antara/Muhammad Adimadja
Sebuah mobil berada di reruntuhan bangunan yang hancur akibat tsunami pascagempa di wilayah Talise, Palu Barat, Sulawesi Tengah, Ahad (30/9).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kisah heroik pengendali lalu lintas udara (Air Traffic Controller) asal Indonesia, Anthonius Gunawan Agung, tersiar hingga ke mancanegara. Pria berusia 21 tahun itu diketahui meninggal saat gempa dahsyat mengguncang Donggala, Palu, Sulawesi Tengah.

CNN misalnya, dalam artikelnya berjudul "Indonesia salutes air traffic controller who gave his life for others" mengatakan seorang pengendali lalu lintas udara telah menjadi seorang pahlawan menyusul gempa bumi dahsyat dan tsunami yang mengguncang Indonesia.

CNN menuliskan prajurit TNI berseragam lengkap membawa peti berisi jenazah Agung, Sabtu lalu. Agung wafat sebelum helikopter dapat membawanya ke rumah sakit pada pagi harinya.

Agung sedang bertugas di posnya, di menara kontrol Bandara Mutiara SIS al-Jufrie, saat gempa terjadi. Getaran mulai terasa saat gempa berkekuatan 6,1 SR terjadi, diikuti gempa berkekuatan 7,5 SR dengan kedalaman 10 kilometer, Jumat.