Kamis 04 Oct 2018 14:06 WIB

Pertamina Bidik Industri Perhotelan Bali Gunakan LNG

Pertamina menargetkan hingga tiga tahun mendatang 100 hotel di Bali gunakan LNG.

Pertamina
Pertamina

REPUBLIKA.CO.ID, KUTA -- PT Pertamina (Persero) membidik industri perhotelan di Bali menggunakan bahan bakar gas alam cair atau Liquefied Natural Gas (LNG). Sebab ini merupakan energi bersih dan berkelanjutan, diiringi dengan potensi pasar yang besar di Pulau Dewata sebagai daerah pariwisata.

"Target kami tidak hanya menyasar hotel tetapi juga restoran dan kafe," kata Direktur Pemasaran Korporasi Pertamina Basuki Trikora Putra di Kuta, Kabupaten Badung, Bali, Kamis (4/10).

Sebagai langkah awal, PT Pertagas Niaga dan Hotel Patra Jasa di Kuta, keduanya merupakan anak perusahaan Pertamina bekerja sama untuk pemanfaatan bahan bakar yang dinilai ramah lingkungan itu. Pertagas Niaga nantinya akan memasok LNG ke Hotel Patra Bali Resort dalam bentuk tabung vertikal, yang ditargetkan per bulan mencapai sekitar 140 juta British Thermal Unit (MMBTU).

Anak perusahaan pemasok bahan bakar gas alam cair itu menargetkan dapat memenuhi kebutuhan industri hotel, restoran dan kafe di Bali dengan kapasitas 1-3 juta standar kaki kubik per hari (MMSCFD).

Direktur Utama Pertagas Niaga Linda Sunarti mengatakan pihaknya menargetkan hingga tiga tahun mendatang sebanyak 100 hotel di Bali sudah mengonsumsi energi bersih itu. Sedangkan hingga akhir tahun ini, pihaknya menargetkan dapat memasok LNG sebanyak 20-25 hotel di Bali.

Sejatinya, lanjut dia, sudah ada beberapa hotel di kawasan Nusa Dua yang siap dipasok LNG. Namun pasokan untuk sementara ditunda menunggu pelaksanaan pertemuan tahunan IMF dan Bank Dunia selesai.

Linda optimistis mampu mencapai target tersebut karena sudah didukung dengan infrastruktur di Bali dan tidak membutuhkan waktu yang lama untuk industri melakukan penyesuaian. "Ini tidak memerlukan pemasangan instalasi baru, hanya perlu modifikasi sedikit pada spuyer kompor agar lebih besar dan instalasi pipa juga tetap menggunakan yang sudah ada," katanya.

Ia menjelaskan pemanfaatan LNG selain mendukung energi bersih, pelaku usaha juga dapat irit biaya alias efisiensi 10-20 persen dari total pengeluaran untuk pembelian tabung gas elpiji. Selain itu perawatan di antaranya kompor dan instalasi pipa, kata dia, juga dapat ditekan karena minimal dari kotor.

Instalasi perdana di hotel tersebut turut disaksikan langsung Gubernur Bali Wayan Koster, Sekda Bali Dewa Indra, Kepala Dinas Tenaga Kerja dan ESDM Ni Luh Made Wiratmi, serta beberapa instansi terkait lainnya.

sumber : antara
Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement